Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Bogor Tinjau Langsung Lokasi Bencana Longsor di Empang

Mereka berharap, relokasi dapat segera dilakukan.

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Selasa, 21 Maret 2023 | 16:46 WIB
Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Bogor Tinjau Langsung Lokasi Bencana Longsor di Empang
Turun ke Lokasi Bencana Empang, Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Bogor Berharap Relokasi Bisa Segera Dilakukan. (Dok: DPRD Kota Bogor)

SuaraBogor.id - Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto bersama Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqin dan anggota DPRD Kota Bogor, Sri Kusnaeni serta Mardiyanto turun meninjau lokasi bencana longsor yang terjadi di Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kamis, (16/3/2023). Kedatangan pimpinan dan anggota DPRD Kota Bogor ini guna memastikan penanganan bencana berjalan maksimal, sekaligus memberikan dukungan moral kepada relawan dan petugas yang berusaha menemukan empat orang korban yang masih terimbun material longsor.

Didampingi oleh Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor, Fahrudin dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Theofilo Patricinio Freitas, pimpinan dan anggota DPRD Kota Bogor memantau proses evakuasi oleh tim gabungan dan menyambangi posko pengungsian.

Di samping itu, pimpinan dan anggota DPRD Kota Bogor juga mengunjungi keluarga dari korban untuk memberikan kekuatan dan menyampaikan rasa belasungkawa. Mereka pun menyampaikan bantuan operasional untuk pos dapur umum relawan dan bantuan kemanusiaan untuk posko pengungsian.

Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqin menyampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya dari DPRD Kota Bogor kepada keluarga korban yang kehilangan sanak keluarganya atas tragedi bencana longsor yang terjadi. Ia berharap, dalam waktu dekat ini para korban bisa ditemukan, melihat situasi dimana alat berat sudah mulai dikerahkan oleh tim evakuasi gabungan.

Baca Juga:Dua Wilayah di Jabar Ini Diingatkan BMKG Waspada Bencana Hidrometeorologi, Ini Penjelasannya

“Semoga para korban bencana alam baik yang hari ini masih dalam pencarian, masih tertimbun sisa longsor, dapat segera ditemukan. Hanya doa tulus dan terbaik dari kami. Semoga keluarga diberikan ketabahan dan kekuatan oleh Allah SWT,” ujar pria yang akrab disapa Kang JM.

Lebih lanjut, JM menilai kejadian longsor yang terjadi di Kelurahan Empang sebagai pengingat kepada Pemerintah Kota Bogor dan DPRD Kota Bogor selaku pemangku kebijakan untuk bisa mengambil langkah pencegahan lebih dini dengan melakukan pemetaan daerah rawan bencana sesuai dengan kontur kemiringan.

“Data ini yang seharusnya memang dimiliki oleh pemerintah, bahwa terdapat beberapa titik yang dirasa perlu mendapatkan treatment lebih lanjut, perlu mendapat konservasi yang lebih kuat, maksimal, itu yang harus lebih dini kita perkuat,” tegas JM.

Turun ke Lokasi Bencana Empang, Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Bogor Berharap Relokasi Bisa Segera Dilakukan. (Dok: DPRD Kota Bogor)
Turun ke Lokasi Bencana Empang, Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Bogor Berharap Relokasi Bisa Segera Dilakukan. (Dok: DPRD Kota Bogor)

Di lokasi yang sama, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto mengatakan, kejadian longsor di Kelurahan Empang menguatkan kesimpulan bahwa di Kota Bogor terdapat wilayah yang merupakan zona berbahaya dan tidak layak untuk ditinggali. Ia pun menyampaikan beberapa langkah penting untuk dilakukan Pemerintah.

“Pertama, operasi tanggap darurat. Kami melihat langkah yang dilakukan oleh tim gabungan sudah benar. Apresiasi dan terima kasih atas koordinasi dan gerak cepat BPBD, Dinas Sosial, Damkar, TNI, Kepolisian, dan relawan untuk mengevakuasi warga dan melakukan langkah pencarian korban yang belum ditemukan”, jelas Atang.

Baca Juga:Benteng SDN 1 Cibatu Garut Longsor, Timbun Ibu dan Anak yang Sedang Lewat

Kedua, memastikan korban yang selamat mendapatkan penanganan dan perawatan yang maksimal. “Berikutnya adalah memastikan penanganan korban selamat dengan baik. Penanganan medis, posko pengungsian, dan tempat tinggal sementara selama beberapa bulan ke depan”, imbuhnya.

Terakhir, Ketua DPRD meminta agar relokasi yang sudah direncanakan oleh Pemkot pasca pemetaan lokasi rawan bencana segera dijalankan.

“Bencana ini semakin menguatkan kesimpulan kita bahwa Kota Bogor memiliki wilayah sangat rawan untuk ditinggali warga. Pemetaan wilayah yang sudah kita minta sebelumnya harus segera ditindaklanjuti relokasinya. Relokasi yang belum berjalan secara cepat ini perlu menjadi perhatian bersama oleh kami di DPRD dan Pemkot agar segera memastikan zona hitam yang sudah dipetakan bisa segera dipindahkan,” ujar Atang.

Terkait dengan titik lokasi yang akan dijadikan sebagai lokasi relokasi warga korban bencana dan wilayah rawan bencana, Atang mengungkapkan sudah ada beberapa opsi berdasarkan hasil rapat yang dilakukan oleh DPRD Kota Bogor dengan Pemerintah Kota Bogor. Hanya saja, opsi-opsi yang ada perlu diperkuat dan dipastikan lagi lebih lanjut agar bisa segera ditindaklanjuti.

“Banyak aset lahan milik Pemerintah yang bisa digunakan. Sudah ada beberapa alternatif yang disiapkan. Ini perlu segera dieksekusi. Kalaupun katakanlah pemerintah mengalami kesulitan, lahan di Katulampa bisa digunakan untuk relokasi warga daripada dipake untuk pusat kota pemerintahan baru. Itupun kalau gak ada lahan sama sekali. Tapi kan sebenernya masih ada yang lain,” pungkasnya.

Selain melakukan peninjauan ke lokasi bencana, pimpinan dan anggota DPRD Kota Bogor juga mengunjungi lokasi posko bencana yang berlokasi di SMPN 9 Bogor. Disana, pimpinan dan anggota DPRD Kota Bogor menyapa dan menguatkan para korban yang tengah mengungsi, sambil menyalurkan bantuan kemanusiaan.

Berita Terkait

Seorang Lansia tewas tenggelam di dalam empang. Tim gabungan menemukan jasadnya sudah tak bernyawa.

garut | 07:34 WIB

Minimnya jumlah sekolah di Kota Bogor, harus diiringi dengan penambahan unit sekolah baru.

bogor | 13:43 WIB

Hujan deras di kawasan Cikelet Garut membuat tebing di Desa Girimukti longsor dan menimbun saluran irigasi Ater. Akibatnya area pesawahan seluas 163 hektar terancam gagal panen.

garut | 18:29 WIB

Dulu, tradisi Ngubek Empang dilakukan oleh warga dengan ekonomi pas-pasan sejak satu tahun sebelum Hari Raya Idulfitri.

depok | 14:04 WIB

Ngubek empang merupakan tradisi warga Betawi Depok yang dilakukan orang tua zaman dulu sebelum Lebaran.

foto | 16:37 WIB

News

Terkini

Saat ini wilayah Bogor yang dikenal dengan Kota Hujan tersebut menghadirkan tempat baru yang dijamin bikin betah para pengunjungnya.

Lifestyle | 15:45 WIB

Ia menyebutkan dari luas total lahan Pasar Citayam 5.200 meter persegi, 3.200 meter persegi masuk wilayah Depok dan 2.000 meter persegi masuk Bogor

News | 10:34 WIB

Asep Wahyuwijaya bertemu ke Pendopo Bupati bersama Ketua DPD NasDem Kabupaten Bogor, Friedrich M Rumintjap beserta Bacaleg Partai Nasdem, Taufik dan Dondy Dwiguntia.

News | 23:58 WIB

BRI Group mampu menyalurkan Rp35,8 triliun pinjaman kepada 13,9 juta debitur wanita.

News | 20:00 WIB

Nampaknya, hal tersebut membuat perhatian banyak pihak, salah satunya Polda Metro Jaya. Kini kasus KDRT suami istri berinisial B dan PB di Depok diambil alih.

News | 22:11 WIB

Putri Balqis dianiaya dengan cara seperti mata disiram bon cabe, kepala dibenturkan ke dinding dan rambut dijambak.

News | 23:25 WIB

Penetapan Area SEGS menjadi lokasi pelepasliaran ditentukan berdasarkan hasil kajian kesesuaian habitat oleh tim TNGHS

News | 22:54 WIB

Minimnya jumlah sekolah di Kota Bogor, harus diiringi dengan penambahan unit sekolah baru.

News | 13:43 WIB

Nama Rebecca Klopper atau sapaan akrabnya Becca pun hingga kini viral dan masih menjadi trending topik di Twitter di Indonesia.

News | 08:54 WIB

Bank Mandiri secara konsisten terus melanjutkan komitmen untuk menjadi Indonesia's Sustainability Champion for Better Future.

News | 08:00 WIB

Kali ini muncul baliho raksasa yang memperlihatkan foto Kaesang untuk Wali Kota Depok 2024 mendatang.

News | 06:20 WIB

Bahkan, nama Rebecca Klopper atau sapaan akrabnya Becca pun viral dan langsung masuk trending topik di Twitter di Indonesia.

News | 00:59 WIB

Bagi yang penasaran, logo HJB ke-541 tentunya memiliki makna filosofinya.

News | 00:47 WIB

Informasi tersebut disampaikan langsung Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bogor.

News | 19:01 WIB

Menurut ketarangan keluarga yang disampaikan , pelaku berinisial I (45 tahun) memiliki riwayat rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) kawasan Bogor, Jawa Barat.

News | 22:17 WIB
Tampilkan lebih banyak