SuaraBogor.id - Suatu pagi tak biasa terjadi di RT 02/02 Desa Singabangsa, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Rabu, 15 Maret 2023 sekitar pukul 07:30.
Sejumlah warga RT 02/02 tiba-tiba meninggalkan kesibukan sehari-hari nya demi melihat koper berwarna merah yang tergeletak di pinggir jalan alternatif penghubung tigaraksa Tangerang dan Tenjo Kabupaten Bogor.
Pemilik Warung klontong, Isah (46) menceritakan awal mula ditemukannya mayat setengah badan tanpa kepala dan kaki yang dipaksa masuk dalam koper merah.
Suatu pagi, seorang ayah yang sedang membawa anaknya hendak melintasi jalan alternatif tersebut. Isah menyebut seorang ayah itu 'Amang'.
Baca Juga:Bersembunyi di Wilayah Bogor, Tersangka Kasus Penganiayaan di Palmerah Ditangkap
"Awal taunya mah si Amang waktj bawa anaknya, biasa bawa anaknya dulu di motor sebelum berangkat kerja," kata Isah
"Terus ketemu koper. Terus si Amang ke temennya 'Jef koper maneh lain' (Red:Jef itu kopermu bukan)," ucap Isah menirukan obrolan Jefri dan Amang.
'Ah aing boga koper dimana (Ah, saya punya koper dari mana)' jawab Jefri.
Sontak obrolan Amang dan Jefri menarik perhatian sejumlah orang pada pagi itu. Satu per satu orang mendekat Jefri dan Amang untuk sekedar menghilangkan rasa penasaran mereka.
Kemudian, tiba saatnya Isah datang, dengan melihat dari jarak jauh, Isah berteriak "Koper duit meren (Koper Uang kali)," ucap dia sambil menghampiri kerumunan itu.
Baca Juga:Jadwal Imsakiyah Bogor Jawa Barat Hari Ini Selasa 28 Maret 2023
Tak satupun sempat ingin membuka koper tersebut, Isah lantas menyuruh orang-orang yang berkumpul itu untuk membuka koper merah misterius tersebut.
"Pas saya suruh buka cuman pantatnya aja tuh belakangnya," papar Isah.
Setelah semua melihat, mereka dibuat kaget dan langsung melaporkan ke RT setempat.
Sempat Dianggap Binatang
Kepala RT 02/02, Desa Singabangsa, Kecamatan Tenjo, Agus Hermawan langsung menuju ke lokasi usai dikabari warganya ada mayat dalam koper merah di wilayahnya.
Tiba di lokasi, di tengah ramainya warga yang bekerumun, Agus Hermawan mendekati koper merah tersebut.
Masih belum percaya kejadian itu di wilayahnya yang dianggap aman dan tentram. Agus kemudian meminta Wawan, warganya, untuk membuka perlahan koper itu.
"Untuk memastikan itu mayat manusia atau binatang, kami minta seseorang namanya wawan, untuk membuka seleting koper," kata Agus.
Namun, Agus tak bisa menghindari bahwa koper tersebut adalah mayat manusia yang tak berkepala dan kaki yang ditaruh di pinggir jalan wilayahnya RT 02/02.
Ia bahkan, tidak pernah curiga hal tersebut bisa terjadi. Ia mengaku tidak ada laporan kecurigaan apapun dari warga semalam sebelum penemuan mayat itu.
"Belum ada laporan soal orang yang mencurigakan," kata dia.
Kontributor : Egi Abdul Mugni