SuaraBogor.id - Lagi dan lagi aksi demo truk tambang hingga menutup akses jalan di Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Rabu (31/3/2024) malam menyebabkan sejumlah warga sengsara di bulan suci Ramadan.
Diketahui, para supir transporter menuntut agar pencabutan jam operasional truk tambang yang sudah dilakukan uji coba pada Rabu (13/03/24).
Akibat aksi protes para sopir truk tambang mengakibatkan kemacetan hingga capai 19 kilometer yang diawali dari Jagabaya Kecamatan Parungpanjang hingga Karawaci Kabupaten Tangerang.
Aksi secara spontanitas dimulai pada Pukul 21:00 WIB. Para sopir truk tambang mulai berangsur normal setelah adanya mediasa antara para sopir dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
Baca Juga:Waspada, Bendungan Katulampa Siaga 3 Sore Ini
"Kami melakukan aksi demo ini hanya menuntut untuk dicabut jam operasional yang sudah dilakukan uji coba. Karena aturan itu yang baru tidak berpihak kepad kami," dikutip dari Metropolitan -jaringan Suara.com.
Sekretaris Jendral (Sekjen) Asosiasi Transporter Tangerang Bogor, Achmad Gojali mengatakan, aksi demo ini dilakukan secara spontanitas yang dimulai pada pukul 21:30 WIB.
"Kendaraan baru bisa bergerak pada pukul 02:30 WIB pagi, setelah dilakukan mediasi dengan Dishub Kabupaten Bogor,"terang Achmad Gozali.
Ia menuturkan, para sopir menuntut bagi angkutan tambang baik itu bermuatan ataupun kosong tetap dijalankan seperti biasa saat aturan bupati yang sebelumnya.
"Para supir menuntut agar bisa melintas di jam 20:00 WIB hingga pukul 05:00 WIB, itu sesuai Perbup sebelumnya dari nomor 56 ke nomor 120," ucap Achmad Gozali.
Baca Juga:Jadwal Buka Puasa Untuk Wilayah Bogor dan Depok 14 Maret 2024
Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih menjelaskan, hasil mediasi bersama para sopir truk tambang akan dibahas bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
"Jam 3 sore kita undang para sopir tersebut di Cibinong untuk membahas soal perbup," katanya.
Sementara demo sopir truk tambang kembali buat warga Parung Panjang sengsara. Mereka demo hingga menutup jalan dengan truknya.
Ujang salah satu warga Parungpanjang mengatakan, demo terjadi usai salat tarawih. Truk tambang menutup jalan. Warga yang tinggal disekitar pun tak bisa melintas.
"Iya demo lagi, lumpuh total jalan," katanya kepada wartawan Rabu (13/3/2024) malam.