SuaraBogor.id - Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor Hery Antasari bakal melakukan penataan pedagang kaki lima di sekitaran alun-alun Kota Bogor.
Respon itu diduga adanya kritikan dari mantan wali Kota Bogor Bima Arya, soal kondisi alun-alun Kota Bogor yang terlihat seperti tidak terawat.
Hery Antasari mengatakan, penataan yang akan dilakukan itu untuk ketertiban dan kerapihan di sekitaran alun-alun Kota Bogor.
“Juga terkait titik-titik pedagang, mudah-mudahan kita punya solusinya agar masyarakat bawah masih bisa berkegiatan tapi bisa tertata dengan baik,” kata Hery.
Baca Juga:Pemotor Tewas Tertimpa Pohon Tumbang, Pj Wali Kota Bogor Minta Cek Pohon Rapuh
Ia menyampaikan hasil peninjauannya ini akan dirapatkan bersama dinas terkait. Termasuk para PKL yang masih menempati trotoar.
“Mudah mudahan dalam waktu pendek saya sebagai Pj ada solusi yang dilakukan. Kalaupun tidak ya bisa untuk landasan wali kota berikutnya melakukan penataan lebih lanjut dan pemeliharaan,” jelasnya.
Di samping itu, menurut Hery, PKL boleh menempati daerah atau titik-titik tertentu. Namun, untuk trotoar atau jalur pedestrian seperti di Alun-alun Kota Bogor tidak diperbolehkan.
“PKL itu boleh saja di daerah atau titik- titik yang sudah ditentukan. Sebetulnya untuk yang dilarang kan sudah jelas di trotoar, tidak diperkenankan, dan beberapa titik lainnya,” ucapnya.
Tak hanya PKL, Hery menyebutkan angkutan kota (angkot) menjadi hal krusial di Alun-alun Kota Bogor yang juga harus ditata. Sebab, setiap hari angkot selalu ngetem dan menyebabkan kemacetan terutama di Jalan Dewi Sartika.
Baca Juga:Cek Harga Bahan Pokok di Bogor Jelang Idul Adha
“Tadi juga sekilas saya arahkan menambah rambu dilarang berhenti. Kalau nggak ada rambu mereka nggak paham itu,” ujar Hery. [Antara].