SuaraBogor.id - Penertiban lapak pedagang kaki lima atau PKL di kawasan Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sempat menimbulkan kericuhan.
Peristiwa yang sempat menimbulkan kepanasan itu antara para pedagang Puncak Bogor dan petugas gabungan.
Hal itu dikarenakan, penertiban lapak PKL Puncak Bogor mulai dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, dengan menerjunkan sejumlah personel.
Bahkan, lalu lintas Jalur Wisata Puncak sempat tersendat akibat penutupan jalan dan demo para PKL yang menolak dipindah ke Rest Area Gunung Mas.
Namun, saat ini arus lalu lintas sudah kembali normal kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor AKP Rizky.
Baca Juga:PKL Puncak Nekat Bertahan, Satpol PP Siap Bongkar Paksa
"Sudah lancar, sudah selesai. Iya penutupan jalan sebentar saja tapi kan tidak bisa alihkan," katanya.
Sekelompok pedagang sempat menutup jalan raya tepat di depan Rest Area Gunung Mas saat menyampaikan aspirasinya sejak sekitar pukul 07.15 WIB. Aksi tersebut sempat membuat kendaraan dari kedua arah tidak bisa melintas.
Kemudian, para pedagang sempat berdialog dengan Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu dan akhirnya menyingkir dari jalan raya setelah dipukul mundur oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Kendaraan yang sempat terjebak masa pendemo, satu persatu melintas sambil setelah petugas membubarkan pedagang yang melakukan aksi demo.
"Tadi saja lalu lintas sempat tersendat. Kini Sudah normal, mungkin pelan-pelan saja di situ karena masih ada barang-barangnya kan," kata AKP Rizky.
Baca Juga:Ulah Pengunjung Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Taman Safari: Siap-siap Dipenjara!
Sementara, Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu menyatakan penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tetap dilakukan meski ada penolakan.
"Yang namanya penolakan itu biasa, ini sebenarnya bukan penggusuran tetapi penertiban, penataan kawasan Puncak Bogor," ungkap Asmawa.
Asmawa mengawali penertiban dengan menggelar apel pasukan, kemudian ia mendatangi sekelompok pedagang yang melakukan aksi demo tepat di depan rest area hingga menutup jalan raya.
Meski sempat berdialog dengan pedagang, tapi Asmawa menginstruksikan petugas Satpol PP untuk membubarkan aksi demo dan melanjutkan pembongkaran lapak-lapak PKL di sepanjang Jalur Puncak.
"Terutama di sepanjang jalur ini, karena pemerintah pusat telah menyiapkan rest area dengan anggaran yang cukup fantastis, tapi tidak dimanfaatkan selama ini," kata Asmawa. [Antara].