Pemkab Bogor Gandeng Rumah Sakit Perkuat Jejaring Layanan untuk Eliminasi TBC

Menurut dia, dengan keikutsertaan RSUD dan RS swasta itu maka validasi data-data kasus atau pasien TBC dapat dilakukan dengan optimal.

Andi Ahmad S
Minggu, 13 Oktober 2024 | 23:20 WIB
Pemkab Bogor Gandeng Rumah Sakit Perkuat Jejaring Layanan untuk Eliminasi TBC
Ilustrasi TBC. [Ist]

SuaraBogor.id - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memaksimalkan peran rumah sakit setempat untuk mewujudkan daerah dengan bebas penularan virus Tuberkulosis atau TBC.

Wakil Supervisor Tuberkulosis Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Aan Setiawan di Cibinong, Minggu, meminta rumah sakit swasta maupun rumah sakit umum daerah (RSUD) untuk melakukan validasi data mengenai jejaring layanan program TBC.

Menurut dia, dengan keikutsertaan RSUD dan RS swasta itu maka validasi data-data kasus atau pasien TBC dapat dilakukan dengan optimal.

Pemerintah Kabupaten Bogor nantinya, memiliki data terpadu mengenai pasien TBC yang sudah mendapat pengobatan hingga pasien sembuh.

Baca Juga:Festival Meriah! Pemkab Bogor Upayakan Peternakan Jadi Pariwisata Baru

“Dengan data yang valid kita bisa lebih optimal dalam melakukan program yang tepat dan perencanaan ke depannya bisa lebih baik,” kata Aan.

Sementara, Perwakilan Koalisi Organisasi Profesi Indonesia untuk Penanggulangan Tuberkulosis (KOPI TB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bogor Sukarni menyambut baik inisiasi tersebut demi tercapainya eliminasi Tuberkulosis di 2030.

Terlebih, kata dia, sudah banyak regulasi baik dari pemerintah pusat maupun daerah termasuk di Kabupaten Bogor yang tidak hanya memayungi, melainkan mewajibkan semua layanan fasilitas kesehatan agar menjalankan layanan Tuberkulosis.

“Validasi data Tuberkulosis merupakan langkah krusial dalam upaya eliminasi penyakit ini. Data yang akurat dan terkini menjadi fondasi bagi perencanaan program, pemantauan, dan evaluasi yang efektif," ungkap Sukarni.

Ia menerangkan, dengan data yang valid pemerintah bisa mengidentifikasi daerah-daerah yang memiliki prevalensi tinggi, kelompok usia yang paling rentan, dan faktor-faktor risiko yang berkontribusi terhadap penyebaran TBC.

Baca Juga:Pj Bupati Bachril Bakri: Puncak Bogor Punya Potensi Sebanding Destinasi Dunia

"Data yang akurat memungkinkan kita untuk mengukur keberhasilan program-program yang telah berjalan dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki,” tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini