Prosesi jabat tangan itu berlangsung selama kurang lebih 45 menit.
Sebelum menerima ucapan selamat dari Presiden, mereka sempat berada di luar barisan dan tidak berdiri di posisi yang ditentukan oleh penyelenggara.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sempat turun langsung mengatur kepala daerah/wakil kepala daerah itu agar tertib dan berbaris dengan rapi.
Berselang beberapa menit setelah diatur oleh penyelenggara, mereka akhirnya berbaris sesuai dengan posisinya masing-masing sehingga Presiden dapat berjalan menyusuri barisan depan hingga belakang dengan leluasa untuk menyalami dan mengucapkan selamat secara langsung kepada satu per satu kepala daerah/wakil kepala daerah tersebut.
Baca Juga:Bupati Bogor Akan Resmikan Dua Pasar Unggulan di 100 Hari Kerjanya
Presiden Prabowo melantik serentak 961 kepala daerah yang terdiri atas 33 gubernur dan 33 wakil gubernur, 363 bupati dan 362 wakil bupati, kemudian 85 wali kota dan wakil wali kota di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Kamis pagi.
Presiden, dalam pidatonya saat acara pelantikan, menyebut pelantikan serentak 961 kepala daerah/wakil kepala daerah di Istana hari ini merupakan peristiwa bersejarah.
"Saudara-saudara, ini saya kira adalah momen bersejarah, pertama kali di negara kita, melantik 33 gubernur dan 33 wakil gubernur, 363 bupati, 362 wakil bupati, 85 wali kota, dan 85 wakil wali kota, dengan total 961 kepala daerah dari 481 daerah, dilantik serentak di Istana Merdeka oleh Kepala Negara," kata Prabowo.
Presiden melanjutkan peristiwa pelantikan serentak hari ini menunjukkan betapa besar bangsa Indonesia yang saat ini menjadi negara keempat dengan jumlah penduduk terbesar dunia.
"Kita memiliki demokrasi yang hidup, demokrasi yang berjalan, demokrasi yang dinamis," kata Presiden.
Baca Juga:Pemkab Bogor Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas dan Kegiatan Seremonial
Pada kesempatan yang sama, Presiden juga mengingatkan kepada kepala daerah/wakil kepala daerah bahwa mereka adalah pelayan rakyat.