Gelar ini diberikan setelah proses pembelajaran yang terdiri dari tiga tahun mempelajari ilmu logika, lima tahun studi kedokteran, ujian komite dari para profesor, satu tahun magang dengan dokter ahli, dan ujian akhir dari Komite Kerajaan Curia dan Provinsi Curia.
Pada tahun 1703, lulusan kedokteran pertama dari Universitas Glasgow, Samuel Benion, diberikan gelar akademis Doctor of Medicine.
Pendidikan kedokteran di Inggris diberikan gelar MB (Bachelor of Medicine), dan di Skotlandia diberi gelar MD. Sampai pada pertengahan abad ke-19, praktisi kedokteran di Skotlandia dan Inggris diharuskan memegang gelar sarjana kedokteran ganda dan Gelar Sarjana Bedah sekaligus.
Sekolah kedokteran Amerika Utara telah beralih dari tradisi kuno di Skotlandia ini, dan mulai menggunakan gelar MD sejak akhir abad ke-18. Perguruan Tinggi Kedokteran King's adalah Universitas di Amerika Serikat pertama yang menggunakan gelar MD alih-alih MB.
Baca Juga:Viral, LSM di Bogor Geruduk Praktik Dokter, Ada Apa?
Sekolah kedokteran pertama di Amerika Utara yang memberikan gelar Doctor of Medicine adalah Universitas Columbia, Universitas Pennsylvania, Universitas Harvard, Universitas Maryland, dan Universitas McGill.[10] Sebagian besar sekolah kedokteran di Amerika Utara ini didirikan oleh dokter dan ahli bedah terlatih dari Inggris dan Skotlandia.
Bentuk feminin dari MD, yakni "Doctress of Medicine" atau Medicinae Doctrix, juga sempat digunakan oleh New England Female Medical College di Boston pada tahun 1860-an untuk menggantikan gelar Doctor of Medicine.
Di sebagian besar negara di seluruh dunia, memiliki gelar kedokteran tidak berarti bahwa orang tersebut akan diizinkan untuk mempraktikkan ilmu kedokteran. Umumnya seorang dokter tetap harus menjalani proses residensi dan mengambil ujian negara.
Kontributor : Egi Abdul Mugni
Baca Juga:Diduga Balas Dendam, Viral Anak Kades Klapanunggal Aniaya Warga yang Kritik Kasus Pungli THR Ayahnya