Aksi Begal Kembali Gentayangan di Bogor, Pelajar Luka Parah dan Motor Dibawa Kabur

Awalnya, korban berangkat dari rumahnya di Jasinga menuju kawasan Adiasa untuk menjemput sang kakak.

Andi Ahmad S
Rabu, 21 Mei 2025 | 17:49 WIB
Aksi Begal Kembali Gentayangan di Bogor, Pelajar Luka Parah dan Motor Dibawa Kabur
Ilustrasi begal. (Suara/Iqbal)

SuaraBogor.id - Komplotan begal kembali gentayangan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang menyebabkan seorang pelajar menjadi korban.

Pelajar yang merupakan warga Desa Bagoang, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor berinisial RR jadi korban begal di jalan Kampung Gunung Sakelat, Kecamatan Tenjo Bogor.

Informasi yang dihimpun, pelajar 16 tahun tersebut menjadi korban begal pada Senin, 19 Mei 2025 sekira pukul 22.00 WIB.

Kapolsek Tenjo Iptu AM Zalukhu membenarkan adanya aksi kawanan begal tersebut.

Baca Juga:KPAID Desak Penanganan Tuntas Kasus Pelecehan Santriwati oleh Pimpinan Ponpes di Sukaraja

"Kejadiannya pada hari Senin tanggal 19 Mei 2025 sekitar jam 22.00 WIB. TKP di Kampung Gunung Sakelat, Desa Bojong, Kecamatan Tenjo," ujarnya, dilansir dari Metro -jaringan Suara.com.

Awalnya, korban berangkat dari rumahnya di Jasinga menuju kawasan Adiasa untuk menjemput sang kakak.

Dalam perjalanannya, tepatnya di Kampung Gunung Sakelat RT 04/01, Desa Bojong, korban dipepet dan ditarik kawanan begal yang mengendarai dua sepeda motor.

Akibatnya, korban terjatuh dan terbanting ke pinggir jalan atau sisi coran.

Korban mengalami luka sobek cukup parah pada bagian kaki sebelah kanan.

Baca Juga:Detik-Detik Mengerikan di Jalan Raya Pajajaran Bogor

Korban yang sudah tak berdaya serta kondisi jalanan sepi dimanfaatkan kawanan begal untuk merampas handphone atau HP beserta sepeda motor korban.

"Pelaku berhasil merampas satu unit HP dan satu sepeda motor merek Honda Beat Street milik korban. Kami masih melakukan penyelidikan dan pendalaman kasus untuk memburu para pelaku begal," tukasnya.

Informasi Tambahan Destinasi Wisata Anti Macet di Bogor

Kawasan Puncak Bogor menjadi destinasi wisata nasional yang digemari oleh para pengunjung karena keasrian alam dan kesejukan udaranya.

Meski bermacet-macetan, para wisatawan rela menghabiskan waktunya demi menghirup udara segar yang tak ditemukan di Jakarta.

Namun, bagaimana jika udara segar dan keasrian alam itu didapatkan tanpa perlu bermacetan di Puncak? Tentu ini akan menjadi alternatif wisata orang-orang kota untuk mengurangi waktu yang membosankan ketika bermacetan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini