SuaraBogor.id - Baru-baru ini viral di media sosial yang memperlihatkan mobil dinas Pemerintah Kabupaten Bogor menjadi plat nopol putih saat ditilang di Jakarta.
Menanggapi hal itu, Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Bogor Jawa Barat memastikan setiap kendaraan dinas di instansi tersebut tidak digunakan untuk kepentingan pribadi.
Kepala Bappenda Kabupaten Bogor Andri Hadian menyatakan hal tersebut menanggapi peristiwa penilangan terhadap mobil operasional Bappenda Kabupaten Bogor di wilayah Jakarta, karena mengganti plat nomor menjadi berwarna putih, dari aslinya merah.
Ia memastikan mobil tersebut digunakan untuk keperluan dinas. Menurut dia peristiwa itu terjadi pada Senin, 19 Mei 2025 pagi.
Baca Juga:Sinergi Pendidikan dan Pembangunan Daerah Dimulai
Saat itu, Kepala Bidang Penagihan, Keberatan dan Pengawasan (PKP) bersama tim akan berangkat ke Bandung untuk kegiatan kedinasan di Bandung,.
Di perjalanan, saat di traffic light Cawang, kendaraan tersebut di berhentikan oleh petugas kepolisian.
Saat diperiksa, ada ketidaksesuaian dengan nomor polisi yang ada pada Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Akan tetapi, setelah Bappenda menunjukkan surat yang dikeluarkan kepolisian, nomor polisi yang ada pada kendaraan dapat digunakan pada kendaraan tersebut namun hanya di wilayah Jabar.
“Kami memastikan bahwa kendaraan tersebut hanya dipergunakan untuk kepentingan kedinasan dan tidak pernah digunakan untuk kepentingan pribadi,” tegasnya.
Baca Juga:17 Bangunan Liar di Cibinong Raya Ditertibkan, PKL Digeser ke Lokasi Baru
Terkait plat nomor putih, kendaraan tersebut sebelumnya digunakan untuk melakukan pemantauan wajib pajak seperti di tempat wisata atau restoran.
“Karena kadang pemantauan juga dilakukan secara diam-diam, dan ketika ingin melakukan pemantauan tertutup biasanya tidak pakai plat merah. Jadi kita bisa tau kondisi riilnya dengan yang dilaporkan nanti,” jelasnya.
Namun karena keteledoran, mobil tersebut belum sempat diganti plat nomornya dan langsung dibawa menuju acara dinas di Bandung.
Yang jelas, ia memastikan bahwa kendaraan tersebut tidak digunakan untuk kepentingan pribadi.
Ia pun meminta maaf atas ramainya informasi yang beredar dan akan melakukan evaluasi agar kejadian serupa tak terulang kembali di masa yang akan datang.
“Memang waktu itu karena lupa ya, jadi plat nomornya tidak sempat diganti. Tapi kami pastikan kendaraan tersebut sedang dalam agenda dinas dan bukan untuk kepentingan pribadi. Pemegang kendaraan Pak Sekban, namun pada saat kejadian kendaraan dipakai oleh Kabid PKP dengan Tim ke Bandung. Saya mohon maaf atas isu yang berkembang. Semoga ini jadi pembelajaran kita bersama,” katanya.