SuaraBogor.id - Kabupaten Cianjur, Jawa Barat kembali diguncang gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 2.5 yang terjadi Sabtu pagi 14 Juni 2025 kemarin.
Kondisi gempa Cianjur sendiri menjadi sorotan khusus bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur.
BPBD Cianjur sendiri saat ini meminta kepada warga tetap waspada dan tidak panik saat terjadi gempa.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur Asep Kusmanawijaya mengatakan gempa dengan koordinat 6.8 LS dan 107.11 BT atau tepatnya berlokasi di 3 kilometer Barat Daya dari Cianjur dengan kedalaman pusat gempa di 6 kilometer di bawah tanah.
Baca Juga:Detik-Detik Mencekam Kecelakaan Beruntun di Gekbrong: 2 Tewas, 8 Luka-luka
"Kami menyebar petugas dan relawan ke sejumlah wilayah yang merasakan gempa cukup kencang mulai dari Kecamatan Pacet, Cugenang, Cilaku, Cianjur dan Karangtengah, untuk melakukan pendataan dan hasilnya tidak ada bangunan atau rumah yang rusak," katanya.
Hingga Sabtu siang, tidak ada laporan yang masuk terkait kerusakan yang disebabkan gempa yang dirasakan cukup kencang pada pukul 5:30 WIB, bahkan hingga beberapa jam setelahnya tidak ada gempa susulan yang dirasakan di sejumlah kecamatan.
Pihaknya meminta warga tetap waspada dan tidak panik ketika merasakan gempa, segera mencari tempat aman seperti keluar dari dalam rumah atau ruangan ke area terbuka ketika gempa terjadi cukup lama guna menghindari hal tidak diinginkan.
"Gempa tidak dapat diprediksi, segera mencari tempat aman ketika gempa terjadi, harapan kami tidak ada lagi bencana alam yang dapat merusak di Cianjur, namun kewaspadaan tetap harus ditingkatkan," katanya.
Sementara gempa magnitudo 2.5 dirasakan cukup kencang warga di wilayah kota Cianjur, meski hanya sebentar sebagian besar warga berhamburan keluar rumah guna menghindari hal yang tidak diinginkan termasuk membangunkan anggota keluarga.
Baca Juga:COVID-19 Kembali Terdeteksi di Cianjur, KBB, Bogor dan Indramayu
"Saya baru selesai membersihkan rumah setelah sholat subuh, sekitar pukul 5:30 WIB gempa terasa cukup kencang, sehingga saya membangunkan suami dan anak-anak karena takut gempa berlangsung lama dan dapat merusak," kata warga Kecamatan Cilaku Susi (40).
Dia menjelaskan gempa yang dirasakan hitungan detik, namun membuat mereka dan warga lainnya sempat bertahan di luar rumah karena takut terjadi gempa susulan. [Antara].
Gempa Cianjur 2022
Gempa bumi Jawa Barat 2022 atau gempa bumi Cianjur-Sukabumi adalah gempa bumi berkekuatan 5.6 Mw dengan kedalaman 10 km yang terjadi di Kabupaten Cianjur, provinsi Jawa Barat, Indonesia, pada 21 November 2022 pukul 13.21 WIB.
Kerusakan berat terjadi dengan intensitas Modifikasi Mercalli maksimum mencapai IX (Hebat). Meski magnitudonya menengah, gempa ini sangat kuat dan merusak, dengan fokus relatif dangkal, dekat dengan Kota Cianjur.
Sekitar 335 hingga 635 orang tewas akibat gempa bumi ini, dan lebih dari 10.000 orang luka-luka. Gempa bumi ini adalah gempa bumi paling mematikan yang pernah melanda provinsi Jawa Barat sejak Gempa bumi tahun 2009 yang menewaskan sekitar 81 jiwa.
Gempa ini dirasakan hingga sejauh DKI Jakarta, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Kota Sukabumi.
Keadaan Tektonik
Pulau Jawa berada di dekat batas konvergen aktif yang memisahkan Lempeng Sunda di sebelah utara dan Lempeng Australia di sebelah selatan.
Di perbatasan, yang ditandai dengan Palung Sunda, Lempeng Australia yang bergerak ke utara bersubduksi di bawah Lempeng Sunda.
Zona subduksi mampu menghasilkan gempa bumi hingga bermagnitudo 8,7, sementara Lempeng Australia juga dapat menghasilkan gempa bumi dalam dari litosfer ke bawah (gempa bumi intralempeng) di lepas pantai Pulau Jawa.
Zona subduksi menghasilkan dua gempa bumi dan tsunami yang merusak pada tahun 2006 dan 1994. Gempa intraslab pada tahun 2009 juga menyebabkan kerusakan parah.
Jauh sebelum itu, sepanjang sejarah tercatat pernah terjadi gempa tahun 1844 dan 1910 di kawasan Cianjur, yang kembali terulang pada 1912. Terjadi lagi gempa pada 2 November 1968 dan 10 Februari 1982 dengan masing-masing kekuatan M 5,4 dan M 5,5.
Terakhir pada 12 Juli 2000, pernah terjadi juga gempa di kawasan sekitar Cianjur-Sukabumi yang mengakibatkan 1900 rumah rusak berat.