Waspada! Kasus HIV/AIDS di Cianjur Melonjak, Pelaku Seks Menyimpang Jadi Penyumbang Terbesar

Tercatat setiap tahunnya kasus HIV/AIDS mengalami kenaikan, dimana perilaku seks menyimpang Laki-laki Seks Laki-laki (LSL) atau gay menjadi penyumbang ODHA terbanyak

Andi Ahmad S
Senin, 30 Juni 2025 | 14:46 WIB
Waspada! Kasus HIV/AIDS di Cianjur Melonjak, Pelaku Seks Menyimpang Jadi Penyumbang Terbesar
Ilustrasi HIV/AIDS di Cianjur Meningkat (Unsplash / Fusion Medical Animation)

SuaraBogor.id - Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat semakin bertambah setiap tahunnya. Data itu berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cianjur Frida Layla Yahya mengatakan, bahwa penyumbang terbanyak HIV/AIDS pelaku seks menyimpang atau Laki-laki Seks Laki-laki.

Layla sapaan akrabnya mengatakan, pihaknya juga meningkatkan sosialisasi ke berbagai kalangan guna menghindari perilaku seks menyimpang yang menjadi penyebab menular-nya HIV/AIDS.

"Sejak beberapa tahun terakhir kami menggencarkan skirining guna mencegah penularan HIV/AIDS di Cianjur, meski temuan kasus melonjak, namun dapat berdampak pada penanganan yang tepat untuk Orang Dengan HIV AIDS (ODHA)," katanya.

Baca Juga:Pesta Sesama Jenis di Puncak Bogor: Panitia Terungkap Gelar Acara Serupa Dua Kali

Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat berbagai kalangan tidak melakukan seks bebas atau bergonta-ganti pasangan, tidak melakukan seks menyimpang, dan tidak menggunakan jarum suntik bergantian guna mencegah tertular HIV/AIDS.

Tercatat setiap tahunnya kasus HIV/AIDS mengalami kenaikan, dimana perilaku seks menyimpang Laki-laki Seks Laki-laki (LSL) atau gay menjadi penyumbang ODHA terbanyak, dimana sepanjang tahun 2025 terdapat sekitar 78 ODHA baru di Cianjur.

"Setiap tahun jumlahnya meningkat, diperkirakan tahun ini jumlah ODHA di Cianjur terus bertambah sehingga rutin dilakukan skrining, tercatat tahun 2023 terdapat 208 ODHA baru, dan angka meningkat di tahun 2024 terdapat 293 ODHA baru," katanya.

Pemeriksaan atau skrining digencarkan agar ODHA di Cianjur terdata guna memudahkan penanganan dan pencegahan dapat dilakukan secara maksimal, sehingga kemungkinan hidup mereka dapat bertahan hingga belasan tahun setelah terdeteksi positif HIV/AIDS.

Kepala Seksi Pencegahan dan Penanganan Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Cianjur Mugi Prajeni, mengatakan sepanjang tahun 2025 terdata sekitar 78 ODHA baru, dimana jumlahnya diperkirakan akan terus bertambah hingga akhir tahun.

Baca Juga:Antisipasi Macet Balik Tahun Baru Islam, Polisi Percepat One Way Puncak Menuju Bogor

"Tri wulan pertama di tahun 2025 mereka yang terdeteksi sudah puluhan orang dan diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah kemungkinan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya," kata dia.

Jumlah tersebut hasil pemeriksaan atau skrining, kemungkinan tambah dia, jumlah di lapangan lebih banyak karena belum semua dilakukan pemeriksaan karena sulitnya menjangkau kelompok beresiko tinggi dan banyak yang menolak menjalani pemeriksaan.

"Penyumbang terbanyak HIV/AIDS setiap tahunnya mereka yang memiliki seks menyimpang atau penyuka sesama jenis diikuti mereka yang menggunakan jarum suntik bersamaan, sehingga sosialisasi ditingkatkan sekaligus dilakukan pemeriksaan," katanya. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini