Belajar dari Kasus Artha Gading, Ini Modus Pencurian Wanita Hermes Wajib Diwaspadai Pemilik Toko

Aksi yang dilakukan AM adalah sebuah studi kasus sempurna tentang bagaimana penampilan mewah dan taktik psikologis digunakan untuk mengelabui staf yang paling waspada sekalipu

Andi Ahmad S
Rabu, 06 Agustus 2025 | 14:40 WIB
Belajar dari Kasus Artha Gading, Ini Modus Pencurian Wanita Hermes Wajib Diwaspadai Pemilik Toko
Ilustrasi Pencurian Berlian Wanita Bergaya Kaya [Antara]

SuaraBogor.id - Kasus pencurian kalung berlian senilai Rp50 juta di Mall Artha Gading bukan sekadar berita kriminal biasa. Di balik aksi nekat wanita berinisial AM (49) yang menenteng tas Hermes.

Tentunya tersimpan sebuah pelajaran berharga tentang modus operandi kejahatan yang semakin lihai dan wajib diwaspadai, terutama oleh para pemilik usaha perhiasan.

Aksi yang dilakukan AM adalah sebuah studi kasus sempurna tentang bagaimana penampilan mewah dan taktik psikologis digunakan untuk mengelabui staf yang paling waspada sekalipun.

Memahami caranya beraksi adalah langkah pertama untuk mencegah kerugian serupa terjadi pada Anda.

Baca Juga:Bukan Pemain Baru! Pencuri Berlian di Artha Gading Ternyata Pernah Tertangkap di Bogor

Modus yang digunakan oleh AM bisa dipecah menjadi beberapa langkah jitu yang dirancang untuk menciptakan celah keamanan. Berdasarkan keterangan korban dan pihak kepolisian, berikut adalah anatomi dari modus pencurian yang perlu Anda kenali:

Pencitraan Sebagai Pelanggan Potensial

AM tidak datang dengan penampilan mencurigakan. Sebaliknya, ia tampil meyakinkan, berdandan rapi, dan menenteng tas Hermes yang menjadi simbol status sosial. Ini adalah langkah pertama untuk meruntuhkan kewaspadaan dan membuat staf toko melihatnya sebagai calon pembeli sultan.

Menciptakan Kebingungan dengan Banyak Permintaan

Kunci dari aksinya adalah membuat staf kewalahan. Pelaku tidak hanya melihat satu barang. "Pelaku meminta dirinya mengambil tiga barang berupa kalung dan cincin," jelas korban dalam laporannya dilansir dari Antara.

Baca Juga:Hadapi 'Neraka' Jalanan, Ini Doa Wajib Saat Naik Mobil dan Motor Agar Selamat Sampai Tujuan

Dengan meminta beberapa barang mahal dikeluarkan sekaligus, fokus staf menjadi terpecah. Mereka sibuk menata, menjelaskan, dan menjaga beberapa item di saat yang bersamaan.

Memanfaatkan Momen Lengah

Di tengah kebingungan tersebut, momen lengah yang ditunggu-tunggu pun tercipta. Saat perhatian staf teralihkan sejenak, entah untuk mengambil barang lain atau merapikan etalase, pelaku melancarkan aksinya.

Eksekusi Cepat dan Terselubung

Aksi pencurian dilakukan dengan sangat cepat dan tersembunyi. Saat korban merapikan barang, pelaku ini mencuri kalung dengan melilitkan kalung di tangan dan menutupinya dengan baju lengan panjang.

Teknik ini sangat efektif karena tidak menimbulkan suara atau gerakan yang mencolok, membuatnya nyaris mustahil terdeteksi secara langsung.

Mengapa Taktik Ini Seringkali Berhasil?

Modus ini bermain di ranah psikologi penjualan. Staf toko secara alami akan memberikan pelayanan ekstra kepada pelanggan yang terlihat memiliki daya beli tinggi.

Keinginan untuk mencapai target penjualan terkadang bisa mengalahkan protokol keamanan standar. Pelaku seperti AM mengeksploitasi asumsi bahwa orang kaya tidak mungkin mencuri, sebuah anggapan yang terbukti fatal.

Kasus ini menjadi pengingat keras bagi semua pelaku usaha, khususnya di sektor barang mewah. Berikut beberapa langkah preventif yang bisa dipertimbangkan:

Terapkan Aturan Satu Per Satu

Untuk barang dengan nilai sangat tinggi, terapkan kebijakan ketat untuk hanya mengeluarkan dan menunjukkannya satu per satu kepada pelanggan.

Jangan Terkecoh Penampilan

Latih semua staf untuk memperlakukan setiap pelanggan dengan standar kewaspadaan yang sama, terlepas dari penampilannya.

Gunakan Sistem Dua Staf (Buddy System)

Jika pelanggan meminta untuk melihat beberapa item mahal sekaligus, tugaskan dua staf untuk melayani. Satu fokus berinteraksi, satu lagi fokus mengawasi barang.

Cek Ulang Sebelum dan Sesudah

Jadikan prosedur standar untuk menghitung ulang barang di display segera setelah pelanggan pergi, terutama jika mereka tidak melakukan pembelian.

Optimalisasi CCTV

Pastikan posisi kamera CCTV tidak memiliki blind spot dan mampu merekam detail tangan serta pergerakan di sekitar etalase dengan jelas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak