-
Mayat pria ditemukan di kontrakan Bogor Barat setelah warga mencium bau tak sedap yang kuat dan menyebar.
-
Penemuan jenazah dipicu oleh aroma yang menguat, mendorong warga membuka paksa kontrakan untuk pemeriksaan.
-
Tragedi ini menyoroti isu isolasi sosial di perkotaan dan pentingnya kepedulian terhadap sesama warga.
SuaraBogor.id - Jumat sore (26/9/2025), hiruk pikuk khas Kota Bogor tiba-tiba terhenti di Sindang Barang, Kecamatan Bogor Barat, Jawa Barat.
Sebuah peristiwa menggemparkan merubah rutinitas sore warga menjadi suasana mencekam dan penuh pertanyaan.
Sebuah kontrakan sederhana di RT 05 RW 01, tak jauh dari Pondok Pesantren Tahfidz Ar Rozzaq, menjadi saksi bisu sebuah tragedi yang terungkap oleh aroma tak sedap.
Awalnya, bau itu hanya samar-samar, seperti hembusan angin yang membawa aroma aneh.
Namun, seiring berjalannya waktu, bau tersebut semakin kuat, menusuk hidung, dan menyebar ke seluruh penjuru lingkungan.
Baca Juga:Darurat Perundungan di Kota Bogor, Ada 97 Kasus Sepanjang 2024
Rasa penasaran bercampur curiga mulai menggelayuti pikiran warga sekitar. Beberapa orang memberanikan diri mendekati sumber bau, yaitu sebuah rumah kontrakan yang terlihat sepi.
Dengan hati-hati, pintu kontrakan diketuk, namun tak ada jawaban. Jendela digedor, tetap sunyi senyap.
Keheningan yang mencurigakan ini akhirnya mendorong warga untuk mengambil tindakan lebih lanjut.
Setelah berunding, mereka memutuskan untuk membuka paksa pintu kontrakan tersebut. Apa yang mereka temukan di dalamnya adalah kenyataan pahit yang membuat suasana mendadak heboh seorang pria tergeletak tak bernyawa.
"Diduga, korban meninggal beberapa hari sebelumnya. Tubuhnya baru terungkap setelah baunya menyebar ke luar rumah. Peristiwa itu pun membuat warga geger," demikian informasi yang berhasil dihimpun dari lokasi kejadian kepada wartawan.
Baca Juga:Panas Persaingan POPDA XIV: Kota Bogor Kunci Posisi Tiga, Siap Kejar Puncak
Kematian yang datang secara diam-diam, tanpa suara, tanpa tanda-tanda yang diketahui siapa pun, meninggalkan banyak pertanyaan di benak warga Sindang Barang.
Fenomena ini sekaligus menyoroti isu isolasi sosial di tengah kepadatan perkotaan, di mana seseorang bisa meninggal tanpa ada yang menyadari kondisinya selama berhari-hari.
Suasana kampung itu langsung berubah drastis. Kerumunan warga semakin ramai, sebagian sibuk merekam kejadian dengan ponsel mereka, sementara yang lain berbisik-bisik tak percaya, mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Berita ini dengan cepat menyebar, terutama melalui media sosial. Sebuah video amatir yang beredar luas memperlihatkan proses evakuasi yang dilakukan oleh petugas.
Dalam video berdurasi singkat itu, tampak suasana lokasi kejadian yang ramai dikerubuti warga yang penasaran, menunjukkan betapa besar dampak psikologis peristiwa ini terhadap komunitas.
Video tersebut pertama kali dibagikan oleh Denis, salah seorang warga setempat, yang kemudian menjadi saksi mata awal dari tragedi ini.