7 Poin Terkini Kematian Tragis Bocah di Bojonggede: Motif Ibu Tiri Hingga Luka Parah

Kasatreskrim Polresta Metro Depok, Kompol Made Gede Oka Utama, membeberkan motif pelaku RN (30) menganiaya anak tirinya, MAA (6). Motif utama adalah karena korban

Andi Ahmad S
Kamis, 23 Oktober 2025 | 22:13 WIB
7 Poin Terkini Kematian Tragis Bocah di Bojonggede: Motif Ibu Tiri Hingga Luka Parah
Polisi melakukan ekshumasi jasad korban anak berinisial MAA (6) di Pemakaman Kalang Anyar, Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Kamis 23 Oktober 2025. [Egi/SuaraBogor]
Baca 10 detik
  • Perempuan inilah faktor kunci yang memicu Sugeng berani melaporkan kasus pembunuhan anak yang terjadi di daerah Bojonggede. 

  • Keberanian Sugeng untuk melaporkan kasus pembunuhan anak yang tragis di Bojonggede muncul berkat pengaruh dan dorongan kuat dari seorang perempuan. 

  • Pelaporan kasus pembunuhan anak di Bojonggede akhirnya dapat dilakukan Sugeng karena ada peran seorang perempuan yang memotivasinya. 

Saat memandikan jenazah, Sugeng menanyakan luka-luka MAA kepada ayah korban, Rizky Apriansyah. Ayah korban memberikan alibi bahwa luka tersebut akibat "kejedot pintu dan karena jatuh di kamar mandi."

Sugeng merasa janggal namun terikat etika profesi pemandi jenazah yang tidak boleh menceritakan apa yang dilihatnya. Ia sempat diliputi kegundahan dan penasaran atas kondisi jenazah yang tidak wajar tersebut, dan membiarkan korban dikebumikan.

6. Kecurigaan Tetangga dan Peran Ibu-ibu Pembuka Tabir Gelap

Tetangga korban, Isah (39), mengaku sering melihat MAA dengan luka lebam dan bahkan bekas cekikan di leher, namun korban selalu menyangkal dan berdalih jatuh. Setelah MAA meninggal, Isah dan tetangga lain awalnya mengira karena sakit.

Baca Juga:Sosok Perempuan yang Menjadi Kunci Keberanian Sugeng Bongkar Pembunuhan Anak di Bojonggede

Namun, Sugeng bertemu dengan seorang ibu yang menanyakan nasib anak malang itu setelah pemakaman. "Ini sudah dikubur? Saya terlambat, ini ada dugaan kekerasan dari orang tuanya," ujar ibu tersebut kepada Sugeng. Ucapan inilah yang membuat Sugeng sadar bahwa kecurigaannya benar.

7. Laporan Warga Berujung Penangkapan Pelaku dan Ekshumasi

Berbekal informasi dari ibu tersebut dan kecurigaan yang selama ini terpendam, Sugeng bersama warga akhirnya kompak melaporkan kasus ini ke pihak berwajib pada hari pemakaman MAA, khawatir pelaku melarikan diri.

"Hari itu, karena khawatir yang bersangkutan pergi, jadi langsung diamankan kepada pihak yang berwajib," jelas Sugeng. Polres Metro Depok kemudian menangkap pelaku RN dan melakukan pendalaman.

Sebagai tindak lanjut, polisi melaksanakan ekshumasi atau pembongkaran makam MAA, yang baru dikebumikan 3 hari, untuk melakukan autopsi dan mendapatkan bukti medis lebih lanjut.

Baca Juga:Kesaksian Pilu Pemandi Jenazah MAA: Temukan Luka Lebam dan Sumpalan Tisu di Mulut Korban

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak