-
Penutupan tambang di Bogor Barat oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, menyebabkan kelangkaan material konstruksi, mengancam keterlambatan Proyek Jalan Bomang Rp31 miliar.
-
Kelangkaan material utama (untuk betonisasi) setelah penutupan tambang menyulitkan kontraktor meski sudah berusaha mencari pasokan dari luar wilayah Bogor.
-
Pemprov Jabar sedang merumuskan solusi komprehensif, termasuk opsi akses tol atau pembangunan jalan khusus truk tambang, untuk mengatasi kelangkaan material.
Suryanto Putra menjelaskan, material untuk betonisasi proyek seperti Bomang biasanya diambil dari kuari atau tambang di wilayah Kabupaten Bogor, khususnya Kecamatan Parungpanjang, Cigudeg, dan Rumpin.
Pengambilan material dari ketiga lokasi tersebut dikarenakan stok melimpah dan memiliki kualitas terbaik di Jawa Barat.
"Jadi mereka sedang berusaha juga mencari di wilayah luar Bogor, dan kalaupun dapat volumenya tidak sesuai dengan yang mereka harapkan," jelas Suryanto.
Ia berharap, kelangkaan material itu tidak terus menerus terjadi, sebab akan menghambat proyek-proyek pembangunan infrastruktur lainnya di Kabupaten Bogor.
Baca Juga:Kejari Kabupaten Bogor Siap Gasak Koruptor Daerah, Prioritaskan Pengawasan Desa dan KMP
"Kami berharap keluhan dari mereka (penyedia jasa) itu bisa diatasi. Mereka ingin mengecor tuh, mengecor dinding penahan tanah, tapi saat ini belum ada yang bisa ngirim buat mengecor itu, memang pihak vendor yang sanggup belum ada," tutur Suryanto.
Kontributor : Egi Abdul Mugni