Indra Sjafri Ungkap 'Penyakit' Turunan Garuda Muda

Kekalahan ini memperpanjang catatan tanpa kemenangan bagi Garuda Muda asuhan Indra Sjafri dalam tiga laga uji coba terakhir, dengan hanya mencetak dua gol.

Andi Ahmad S
Senin, 17 November 2025 | 13:12 WIB
Indra Sjafri Ungkap 'Penyakit' Turunan Garuda Muda
Indra Sjafri. (pssi.org)
Baca 10 detik
  • Timnas U-22 Indonesia asuhan Indra Sjafri kalah 0-3 dari Mali U-22 dan memperpanjang catatan tanpa kemenangan. Produktivitas gol menjadi fokus utama perbaikan. 

  • Pelatih Indra Sjafri menegaskan timnya berbeda dari era Gerald Vanenburg, meski sama-sama sulit mencetak gol. Ia fokus pada komposisi pemain abroad baru. 

  • Indra Sjafri optimis dengan 80-90% skuad yang ada, dan berharap adanya tiga pemain abroad termasuk Marselino Ferdinan akan meningkatkan performa di SEA Games 2025. 

SuaraBogor.id - Timnas U-22 Indonesia harus menelan kekalahan telak 0-3 dari Mali U-22 dalam laga uji coba pertama yang digelar di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Sabtu (15/11).

Kekalahan ini memperpanjang catatan tanpa kemenangan bagi Garuda Muda asuhan Indra Sjafri dalam tiga laga uji coba terakhir, dengan hanya mencetak dua gol.

Menanggapi hasil tersebut, pelatih timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri, menegaskan bahwa timnya saat ini tidak bisa disamakan dengan tim Garuda Muda yang dulu dilatih oleh Gerald Vanenburg.

"Iya, tentu tim ini berbeda dengan tim yang kemarin itu," kata Indra.

Baca Juga:Debut Kapten Timnas U-22 Ivar Jenner: Indonesia Dipermalukan Mali 0-3 di Stadion Pakansari

Sebelumnya, tim asuhan Vanenburg, yang juga dihuni beberapa pemain pilihan Indra saat ini, gagal dalam dua turnamen sebelumnya, yaitu ASEAN U-23 Championship (Piala AFF U-23) dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.

Menariknya, kedua tim asuhan Vanenburg dan Indra memiliki sedikit kemiripan, yaitu sama-sama sulit mencetak gol. Jika tim Indra hanya menyarangkan dua gol dari tiga laga uji coba, tim Vanenburg gagal mencetak gol dalam empat dari delapan pertandingan.

Tim asuhan Vanenburg gagal mencetak gol dalam dua laga ASEAN U-23, salah satunya saat kalah 0-1 dari Vietnam pada final. Dalam Kualifikasi Piala Asia U-23, tumpulnya lini depan Garuda Muda melawan Laos dan Korea Selatan juga membuat mereka gagal lolos ke putaran final.

"Perbedaan dari pemain-pemain juga. Banyak perbedaan. Ada beberapa pemain abroad yang masuk, yaitu Ivar (Jenner), Mauro (Zijlstra). Jadi saya pikir kalau pertandingan di kualifikasi kemarin tentu enggak bisa jadi ukuran," kata Indra.

Indra mengakui bahwa salah satu aspek yang harus diperbaiki adalah produktivitas gol.

Baca Juga:9 Ribu Pegawai Paruh Waktu di Bogor Diberi Peringatan Keras: Jangan Gadai SK

"Yang harus kami perbaiki dari sisi produktivitas juga ada berapa peluang tapi enggak gol, mungkin itu hal-hal yang memang harus kami perbaiki," tambah Indra.

Indra menyadari kekalahan adalah guru terbaik untuk membuat timnya terus berkembang menuju SEA Games 2025 yang akan dimainkan di Thailand bulan depan.

Ia yakin dalam SEA Games nanti timnya akan menampilkan permainan yang lebih baik ketimbang melawan Mali, terutama apabila akhirnya dapat memainkan tiga pemain yang berkarier di luar negeri, yaitu Ivar Jenner, Mauro Zijlstra, serta Marselino Ferdinan yang belum bergabung dalam pemusatan latihan.

"Kalau ditanya presentasi dari pemain yang main tadi, itu hampir dibilang 90-80 persen saya pikir mereka akan atau berhak untuk menjadi skuad tim. Kalau yang sebelas (pertama) yang tadi ya," kata Indra. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak