Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Rabu, 16 Desember 2020 | 07:40 WIB
Ratu Wiraksini, ibu-ibu di Kabupaten Bogor sepulang dari Polda Metro Jaya usai diperiksa terkait ucapannya di media sosial yang menyebut polisi dengan kata dajjal. (Suara.com/Andi Ahmad Sulaendi)

"Kata tukang bakso yang lihat, ibu Ratu dan Pak Yudin dibawa sama tiga mobil. Sampai saat ini belum pulang-pulang lagi," ujarnya lagi.

Keesokan harinya, Selasa (15/12/2020), warga baru menyadari bahwa Ratu Waraksini dibawa tiga rombongan polisi atas ulahnya di media sosial yang menghujat anggota polisi dengan kata-kata 'Dajal'.

"Warga ramai, saya juga lihat video viralnya yang sebut polisi (Dajal). Memang ujungnya ini yang nggak baik ngatain polisi, banyak juga kan yang komen di situ," ujar Elah.

Ia mengungkapkan, keseharian Ratu Waraksini bekerja sebagai penjual keripik singkong yang disebar ke warung-warung di Desa Situ Udik. Wanita tiga anak itu disebut juga sering mengikuti pengajian rutin seminggu sekali.

Baca Juga: Giliran Ratu Wiraksini Teriak Polisi Dajjal: Habib Rizieq Bukan Koruptor!

"Ibu Ratu baik. Tapi memang kalau ikut pengajian juga sering video ini itu, dan memang ibu Ratu ini orangnya kritis sering komen ini itu. Jangankan pemerintah pusat, sifat pribadinya juga sering menjelek-jelekkan keluarganya, tapi kami nggak melayani. Komennya itu mengenai bantuan sosial dari pemerintah. Tapi kami nggak permasalahkan itu sampai panjang," ungkap Elah.

Saat berbincang dengan Elah, ada seorang warga memberitahu bawah Ratu dan suaminya Yudin sudah kembali lagi ke rumahnya sekitar 21.30 WIB.

Tim Suarabogor.id pun diantar ketua RT menuju kediaman Ratu Wiraksini.

Kepada Suarabogor.id Ratu Wiraksini menyesal atas perbuatannya tersebut. Ia mengaku membuat video itu menggunakan aplikasi Tik-Tok secara spontan, tanpa ada niat mencederai hati orang banyak.

Ia juga meminta maaf kepada pihak aparat kepolisian dan seluruh rakyat Indonesia atas perbuatan yang telah mengganggu dan merugikan tersebut.

Baca Juga: Kesal Gegara Rizieq Ditangkap, Ratu Maki-maki Polisi Dajal Lewat TikTok

"Saya bener-bener minta maaf yang sebesar-besarnya kepada kepolisian dan rakyat Indonesia atas perbuatan saya. Semoga tidak ada lagi masyarakat yang membuat video ujaran kebencian. Saya bener-bener menyesal atas perbuatan saya itu. Saya minta maaf," katanya.

"Memang ini salah saya. Saya buat ini sebagai pembelajaran bagi saya dan masyarakat lainnya juga, agar tidak menggunakan medsos semena-mena," sambungnya.

Ia mengaku membuat video usai melaksanakan salat Tahajud dan merasa bersedih atas tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI).

"Saya nggak ada unsur apa-apa, spontan saja itu usai salat Tahajud sekitar pukul 02.00 WIB dini hari antara Kamis atau Rabu saya lupa. Itu spontan saja. Saya menyesal dan saya meminta maaf kepada anggota kepolisian," katanya lagi.

Saat diperiksa, Ratu mengaku dicecar 50 pertanyaan lebih oleh polisi di Polda Metro Jaya. Namun, ia menjelaskan, bahwa itu merupakan bentuk ketidaksengajaan.

"Saya jelaskan apa adanya, alhamdulillah ini teguran dan pelajaran bagi saya untuk lebih baik lagi. Tadi saya diperiksa penyidik ada sekitar 50 lebih pertanyaan," ucapnya.

Load More