Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Senin, 17 Mei 2021 | 08:13 WIB
Ilustrasi banjir. (ANTARA/Laily Rahmawaty)

SuaraBogor.id - Hujan yang mengguyur pada Minggu (16/5/2021) kemarin menyebabkan setidaknya 10 RW di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat dilanda bencana alam berupa tanah longsor dan banjir.

Dari informasi yang dihimpun, empat wilayah yang terdampak banjir adalah Kampung Legok Muncang RT2/15 Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kampung Cilheuleut RT2/6 Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, RT1/1 Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, RT1/3 Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, dan lima RW lainnya berlokasi di Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara.

Sementara, enam wilayah lainnya yakni Kampung Legok Muncang RT 02/RW 15 Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, RT 03/RW 08 Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, dan Kampung Sukamanah RT 01/RW 01 Kelurahan Genteng, Kecamatan Bogor Selatan.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Theofilo Patrocinio Freitas mengatakan, banjir lintasan terjadi akibat hujan dengan intensitas deras yang mengguyur wilayah tersebut. Khusus di Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, katanya, banjir terjadi akibar aliran air di Sungai Ciluar meluap.

Baca Juga: Mayoritas Pasien Corona di Kota Bogor Usia Produktif

“Banjir lintasan terjadi akibat hujan dengan intensitas deras yang mengguyur wilayah tersebut sehingga membuat aliran air kali Ciluar meluap,” katanya, Senin (17/5/2021).

Ia merincikan, di wilayah Blok G Lebak RT 06/RW 09 banjir setinggi kurang lebih 1 meter ini merendam kurang lebih 1 RT dengan jumlah KK terdampak 120 KK.

Di Kampung Keramat RT 05/RW 01, banjir setinggi 1m 10 cm merendam kurang lebih 50 rumah, Kampung Keramat RT 04/RW 01, banjir setinggi satu meter merendam kurang lebih 50 rumah.

“Sementara di Kampung Sindang Sari RT 03/RW 02, banjir setinggi satu meter merendam kurang lebih 25 rumah. Kemudian daerah Gardu PLN RT 03/RW 05, banjir setinggi satu meter merendam kurang lebih tiga rumah yang terdampak,” katanya.

Ketua RW 9, Anang Imron, menyebut air mulai masuk ke permukiman sekira pukul 18.30 WIB. "Selepas Salat Maghrib, air mulai naik dan masuk ke rumah-rumah warga," kata Imron saat dikonfirmasi, Senin (17/5/2021).

Baca Juga: Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19, TPU di Kota Bogor Dijaga Ketat

Ia mengatakan kelima RW yang terendam banjir tersebut ialah RW 1, 2, 5, 9 dan RW 11. Untuk di wilayahnya yakni RW 9, Imron menyebut ada 130-an keluarga yang terdampak banjir akibat luapan sungai Cihelet tersebut.

"30 Kepala Keluarga terpaksa kami ungsikan, karena air sudah melebihi satu meter di dalam rumah," ujarnya.

Imron mengaku wilayahnya memang langganan banjir dari tahun ke tahun. Namun banjir sebelumnya hanya mencapai titik tertinggi di 30 sentimeter. Artinya, banjir yang melebihi satu meter di dalam rumah warga, baru kali ini terjadi.

"Biasanya dari jalan itu mentok 30 senti, atau sampe teras rumah. Ini mah masuk dan terpaksa warga mengungsi," ujar dia.

Kata dia, penyebab banjir karena air yang mengalir dari hulu tertahan di simpangan air di wilayah hilir Tanah Baru. Lalu, penyebab banjir lainnya menurut dia karena kembalinya air yang tertahan di kolam retensi baru.

"Kolam retensinya sudah selesai dibangun, tapi seakan gak berfungsi. Malah banjir ini karena air balik lagi ke warga, karena kolam gak nampung semua," ujarnya lagi.

Saat ini bagi 30 KK di wilayah RW 9 sementara diungsikan ke masjid setempat dan beberapa tempat aman lainnya. Selain warga RW tersebut, menurut Imron warga dari RW lain yang terdampak banjir pun diungsikan.

"Sementara untuk bantuannya, kami swadaya dulu. Sampai saat ini air juga sudah mulai menyusut," katanya menambahkan.

Kontributor : Regi Pranata Bangun

Load More