Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 17 Maret 2025 | 12:39 WIB
Foto udara kondisi jembatan Ciliwung yang putus akibat meluapnya sungai Ciliwung di Desa Jogjogan, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.)

SuaraBogor.id - Bencana alam yang menerjang wilayah Jawa Barat pada 15 Maret 2025 menyebabkan 7.000 jiwa terdampak, mulai dari banjir, longsor, dan angin kencang melanda sejumlah wilayah, termasuk Bogor, Bandung Raya, dan Cirebon.

Berdasarkan laporan dari BPBD Jawa Barat, berbagai bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang melanda sejumlah wilayah, termasuk Bogor.

Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar, Hadi Rahmat Hardjasasmita, menjelaskan bahwa bencana ini dipicu oleh cuaca ekstrem dengan hujan berintensitas tinggi.

Pada pukul 14.00 WIB kata dia, longsor terjadi di Kabupaten Bandung Barat, menimpa tiga desa: Cipada (Cisarua), Cilame (Ngamprah), dan Mekarwangi (Sindangkerta). Dua rumah mengalami kerusakan sedang, satu fasilitas umum terdampak, dan delapan jiwa menjadi korban terdampak.

Baca Juga: Jangan Lewatkan Waktu Sahur, Ini Jadwal Imsakiyah Bogor Senin 17 Maret 2025

Di waktu yang hampir bersamaan, banjir melanda Kecamatan Cimanggung, Sumedang, merendam empat desa: Cihanjuang, Sukadana, Sindanggalih, dan Sindangpakuon. Ratusan rumah terendam, mengakibatkan ribuan warga terdampak.

Banjir juga terjadi di Kecamatan Jatinangor akibat luapan Sungai Cikeruh, menyebabkan gangguan lalu lintas di Jalan Sayang.

Tangkapan Layar Banjir di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/3/2025) malam. [Ist]

Kemudian pada pukul 15.00 WIB, banjir terjadi di Bandung Barat akibat meluapnya Sungai Cimeta, merendam Desa Nyalindung, Margajaya, dan Kertajaya. Kerusakan terjadi pada puluhan rumah, sekolah, tempat ibadah, serta fasilitas umum.

Lalu pukul 16.50 WIB, banjir melanda Kota Bandung, termasuk di Braga, Babakan Ciamis, Tamansari, dan beberapa wilayah lain. Di Kelurahan Cibadak, 25 rumah terendam, sementara di Rancanumpang, lima RW terdampak.

Pada pukul 17.00 WIB, banjir juga terjadi di Kota Cimahi, khususnya di Kelurahan Melong, merendam 50 rumah tanpa korban jiwa.

Baca Juga: Kronologi Pemukulan Airsoft Gun di Bogor, Berawal dari Bangunkan Sahur

Di Kabupaten Bandung, longsor terjadi di tujuh desa, termasuk Warnasari, Margamulya, dan Lebakmuncang, menyebabkan kerusakan rumah serta fasilitas umum.

Banjir akibat luapan Sungai Citarum, Cikapundung, dan Cigede melanda sembilan desa di Kabupaten Bandung. Ratusan rumah dan fasilitas umum terendam, dengan puluhan warga mengungsi.

Pada pukul 18.00 WIB, banjir terjadi di Majalengka, merendam empat desa akibat luapan Sungai Cipinang. Ratusan rumah terdampak dan lebih dari 400 jiwa mengalami dampak.

Setengah jam kemudian, banjir akibat luapan Sungai Cukuprit dan Kanal Banjir Barat merendam Desa Surawinangun, Cirebon, dengan hampir 1.000 warga terdampak. Pada pukul 19.00 WIB, banjir juga melanda Kota Cirebon, merendam ratusan rumah di Kalijaga, Harjamukti, Pegambiran, dan Pekiringan, dengan ribuan jiwa terdampak.

Pada pukul 20.30 WIB, angin kencang menerjang Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, menyebabkan satu rumah rusak berat dan tiga jiwa mengungsi.

BPBD Jabar mengimbau warga tetap waspada dan melakukan mitigasi bencana, terutama bagi mereka yang tinggal di bantaran sungai dan daerah perbukitan. Berdasarkan prakiraan BMKG, hujan dan cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung hingga 20 Maret 2025.

"Warga yang tinggal dekat bantaran sungai dan daerah perbukitan, agar meningkatkan kewaspadaan," ujar Hadi. 

Tangkapan Layar Banjir di Puncak Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/3/2025) malam [Ist]

Satu Orang Terseret Banjir di Puncak

Satu orang warga Puncak Bogor, Jawa Barat dikabarkan hilang usai terseret arus banjir yang menerjang pada Minggu (2/3/2025) malam.

Informasi itu dibenarkan Anggota BPBD Kabupaten Bogor, Andi saat dihubungi wartawan. Dia menyebut bahwa satu orang dilaporkan hilang.

"Kita masih melakukan pencarian dan meminta keterangan saksi, dikabarkan yang hanyut itu di Desa Citeko," katanya.

Berdasarkan data, bahwa yang hilang terseret arur banjir di Puncak Bogor itu bernama Asep Mulyana.

Load More