SuaraBogor.id - Pemkot Bogor berkomitmen untuk menanggung biaya pengobatan kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bosowa Bina Insani, Sukadamai, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat.
"Informasi biaya pengobatan kasus keracunan yang terjadi sejauh ini di beberapa sekolah Kota Bogor akan ditanggung oleh Pemkot Bogor. Namun teknisnya masih akan dikoordinasikan lebih lanjut," kata Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, Sabtu 10 Mei 2025.
Ia menambahkan, Pemkot Bogor sendiri masih fokus mendata siswa serta mempercepat hasil uji sample agar lebih bisa memastikan penyebab serta dimana titik lemah yang harus diperbaiki.
Selain itu, Pemkot Bogor juga masih menunggu hasil pemeriksaan sampel muntahan dan sampel dari dapur MBG.
Baca Juga: KEK Lido Terancam Sanksi Berat, KLH Kantongi Bukti Pelanggaran
"Pengujian berbagai sampel yang telah didapatkan sedang dilakukan secara mikrobiologi dilakukan di Labkesda Kota Bogor dan membutuhkan waktu 4 hari," ucap Dedie Rachim.
Dedie Rachim menambahkan, pengujian yang dilakukan meliputi 4 tahap pengujian, yaitu Pra pengayaan, Pengayaan Selektif, Plating Out dan Konfirmasi.
Selanjutnya Dinas Kesehatan terus berkoordinasi dengan sekolah-sekolah yang terpapar. Jika ada penambahan kasus, Dedie Rachim menekankan untuk melakukan koordinasi dengan Rumah Sakit untuk penanganan pasien dengan baik.
"Jika ada keluhan terjadi setelah mengkonsumsi makanan, maka dapat segera mengakses pelayanan kesehatan di Puskesmas terdekat atau Dinas Kesehatan melalui call center PSC 119," ujar Dedie Rachim.
Puluhan siswa di Kota Bogor, Jawa Barat mengalami keracunan masal akibat memakan hidangan program makan bergizi gratis (MBG), Rabu 7 Mei 2025.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menerima informasi bahwa keracunan MBG itu terjadi pada Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bosowa Bina Insani, Sukadamai, Tanah Sareal, Kota Bogor.
Baca Juga: Modus Rampas Motor Berbekal Data Bocor, 9 Preman Berkedok Matel Diciduk di Bogor
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim meminta Kepala Dinas Kesehatan untuk segera mengecek sample sisa makanan yang diduga jadi penyebab Puluhan siswa keracunan.
Dedie khawatir keracunan itu juga terjadi akibat dari kebersihan nampan makan yang disediakan penyedia MBG. Sehingga ia meminta SPPG untuk memastikan makanan yang disalurkan ke siswa dalam keadaan aman, sehat dan higenis.
“Saya menekankan agar proses persiapan bahan dan pengolahan dilaksanakan secara aman, bersih, dan higienis,” ujar kata dia.
Selain itu, Dedie Rachim juga menegaskan agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bina Insani lebih waspada dan berhati-hati serta menjaga kualitas sajian makanan bagi para siswa.
Dari informasi yang dihimpun, SPPG Bina Insani mengelola 13 sekolah dengan total 2.977 porsi makanan. Berdasarkan data yang diterima, jumlah korban mencapai 36 orang dengan keluhan beragam, mulai dari mencret, pusing, muntah, demam, hingga sakit perut.
Saat ini, mereka yang terindikasi keracunan telah mendapatkan perawatan. Adapun yang dirawat inap sebanyak 5 orang, rawat jalan 7 orang, dan keluhan ringan 24 orang.
Adapun rincian pasien rawat inap adalah 2 siswa dan 3 guru dari TK Bina Insani. Sementara pasien rawat jalan terdiri dari 2 siswa dan 5 guru TK Bina Insani.
Sedangkan yang mengalami keluhan ringan berjumlah 24 orang, terdiri dari 5 murid SMP Bina Insani, 18 guru SMP Bina Insani, dan 1 office boy SMP Bina Insani.
Sebagai informasi, keracunan MBG tidak hanya terjadi di Kota Bogor, tapi juga pernah terjadi di beberapa wilayah yang mengakibatkan sejumlah siswa sampai dirawat.
Berikut beberapa sekolah dan jumlah siswa yang pernah mengalami keracunan akibat program presiden Prabowo Subianto itu:
- Jawa Timur:
SDN Banaran I, Kabupaten Nganjuk (7 siswa)
- Kalimantan Utara:
SDN 003 Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan Selatan (29 siswa)
SMAN 2 Nunukan Selatan (lebih dari 30 siswa)
- Jawa Tengah:
SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo (50 siswa)
SDN 5 Proyonanggan, Kabupaten Batang (60 siswa)
TK Islam Al Karomah, Kabupaten Batang (3 siswa)
- Banten:
SDN 2 Alaswangi, Kabupaten Pandeglang (28 siswa)
Nusa Tenggara Timur:
SDK Andaluri, Kabupaten Sumba Timur (29 siswa)
- Jawa Barat:
MAN 1 Cianjur, Kabupaten Cianjur (51 siswa)
SMP PGRI Cianjur, Kabupaten Cianjur (52 siswa)
SMP Negeri 35 Bandung, Kota Bandung (342 siswa dan 2 guru)
- Sulawesi Tenggara:
SDN 33 Kasipute, Kabupaten Bombana (13 siswa)
- Kabupaten Tasikmalaya:
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq (400 siswa)
Berita Terkait
-
KEK Lido Terancam Sanksi Berat, KLH Kantongi Bukti Pelanggaran
-
Modus Rampas Motor Berbekal Data Bocor, 9 Preman Berkedok Matel Diciduk di Bogor
-
Kakek Pedagang Pisang di Bogor Dianiaya dan Dirampok Brutal
-
Ojol di Bogor Dibunuh Sadis Penumpangnya Sendiri: Sudah Direncanakan
-
DPRD Kawal Janji Bupati Bogor Sikat Oknum Penghambat Investasi
Terpopuler
- 5 Mobil Lawas Seharga Honda BeAT 2025: Cocok Untuk Pemula, Mesin Tak Gampang Rewel
- Roy Suryo Datangi Lokasi Pasar Pramuka, Ditemukan Banyak Pemberitahuan soal Ijazah
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Eropa Rp 100 Jutaan, Desain Elegan dan Menawan
- Kontras Persiapan Timnas Indonesia dan Malaysia Jelang Piala AFF U-23, Merah Putih Tanpa Uji Coba
- Bingung Pilih Parfum Tahan Lama di Cuaca Panas? Ini Rekomendasi Terbaiknya
Pilihan
-
Pujian Setinggi Langit Media Asing untuk Isa Warps Pahlawan Timnas Putri Indonesia
-
NEC Rekrut Eks Rekan Ragnar Oratmangoen, Calvin Verdonk ke FC Utrecht?
-
Sama-sama Buntu, Ini Hasil Babak Pertama Timnas Putri Indonesia vs Kirgistan
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Putri Indonesia vs Kirgistan
-
Striker AS-Jakarta Jadi Tumpuan? Ini Prediksi Starting XI Timnas Putri Indonesia
Terkini
-
Rekomendasi 5 Toko Perlengkapan Sekolah Paling Dicari di Bogor, Banyak Diskon Dan Lengkap
-
DANA Kaget Kembali Tebar Rezeki Jelang Hari Kerja Besok, Klaim Sekarang!
-
Timnas Putri Indonesia Petik Kemenangan Penting di Kualifikasi Piala Asia: Peran Isa Warps Penting
-
Bikin Kloset Bersih Maksimal! Ikuti 6 Tips Mudah Ini Agar WC Bebas Kuman dan Noda Membandel
-
Helikopter Puma 'Mendarat' Abadi di Cibinong, Simbol Sejarah dan Penataan Kota Bogor