Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 19 Mei 2025 | 20:48 WIB
Pengatur Lalu Lintas Mahfud [Metropolitan]

SuaraBogor.id - Kota Bogor kehilangan salah satu sosok ikoniknya. Mahfud, pengatur lalu lintas sukarela yang dikenal lewat aksi nyentrik dan senyuman khasnya, meninggal dunia pada Jumat malam dalam keheningan.

Selama hampir tiga dekade, Mahfud berdiri tegak di simpang tiga IPB Vokasi.

Dengan peci hitam dan gerakan tangan yang lincah, ia mengatur lalu lintas layaknya sedang menari, sering kali mengundang senyum pengendara yang melintas.

Ia hadir setiap pagi hingga siang, tanpa seragam dan tanpa bayaran, hanya bermodalkan niat tulus menjaga ketertiban jalanan.

Baca Juga: Simpang Pakansari Bakal Bebas Macet?

Mahfud pertama kali mulai mengatur lalu lintas di sekitar Jalan Juanda, dekat Hotel Salak, pada pertengahan 1990-an.

Tak lama kemudian, ia berpindah ke kawasan IPB Vokasi, di mana ia menjadi sosok yang akrab dan dicintai oleh warga dan pengguna jalan.

"Banyak warga sengaja lewat situ hanya untuk melihat aksinya," ujar seorang pengguna jalan.

Mahfud sempat viral di media sosial karena gayanya yang unik—meniru gerakan Michael Jackson sambil memberi isyarat lalu lintas.

Aksi khasnya itu membuatnya dijuluki "penari jalanan" dan menjadi ikon lokal yang membuat kemacetan terasa lebih manusiawi.

Baca Juga: Sungai Oranye di Citeureup Bikin Warganet Geger, Dedi Mulyadi Diminta Turun Tangan

Namun, sejak awal November 2025, Mahfud mulai absen dari posnya. Tidak ada pengumuman resmi, hanya kekhawatiran dari warga yang merindukan kehadirannya.

Melalui unggahan akun Instagram @actbogor, publik akhirnya mengetahui bahwa Mahfud sedang sakit parah.

Ia mengalami gangguan lambung, pelemahan fisik, dan kerusakan saraf.

Mulutnya mulai kaku, suaranya tak lagi jelas. Istrinya yang sehari-hari berjualan nasi uduk pun terpaksa berhenti bekerja untuk merawatnya.

Warga Bogor pun berinisiatif menggalang bantuan. Sayangnya, kondisi Mahfud terus memburuk hingga akhirnya ia menghembuskan napas terakhir.

“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Benar, info dari petugas lapangan,” kata Coki Rambe, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Bogor dilansir dari Bogordaily -jaringan Suara.com.

Semasa hidupnya, Mahfud pernah menerima dua penghargaan dari Pemerintah Kota Bogor, masing-masing pada 2004 dan 2007, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya dalam membantu kelancaran lalu lintas secara sukarela.

Mahfud tak pernah meminta imbalan. Baginya, cukup melihat jalanan di kota kelahirannya tertib dan aman. Pengabdiannya begitu tulus, hingga akhir hayat.

Kini, simpang tiga IPB Vokasi terasa berbeda. Tak ada lagi sosok bersahaja yang berdiri sambil menari dan tersenyum. Hanya deru kendaraan dan suara klakson yang tersisa.

Namun, senyum Mahfud tetap hidup dalam ingatan banyak orang—sebagai lambang kesederhanaan, pengabdian, dan kemanusiaan di tengah hiruk pikuk jalanan.

Informasi Tambahan Destinasi Wisata Anti Macet di Bogor

Kawasan Puncak Bogor menjadi destinasi wisata nasional yang digemari oleh para pengunjung karena keasrian alam dan kesejukan udaranya.

Meski bermacet-macetan, para wisatawan rela menghabiskan waktunya demi menghirup udara segar yang tak ditemukan di Jakarta.

Namun, bagaimana jika udara segar dan keasrian alam itu didapatkan tanpa perlu bermacetan di Puncak? Tentu ini akan menjadi alternatif wisata orang-orang kota untuk mengurangi waktu yang membosankan ketika bermacetan.

Tidak banyak yang tau, destinasi wisata di Kabupaten Bogor ternyata bukan hanya Puncak yang menyuguhkan wisata alam yang Instagramable dan membuat nyaman pengunjungnya.

Para wisatawan tidak perlu khawatir adanya pungutan liar yang terkenal di Kabupaten Bogor, berikut destinasi wisata alam alternatif, tanpa macet dan pungli:

1. Gunung Salak Endah (GSE) TNGHS

Wisata Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) jalur Gunung Salak Endah (GSE) menjadi urutan pertama wisata alternatif selain Puncak.

Pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan pedesaan yang indah di atas Bukit saat hendak memasuki gerbang TNGHS jalur GSE atau Lokapurna.

Pengunjung tidak perlu khawatir adanya kemacetan mengular seperti di Puncak. Tak hanya itu, pengelolaan GSE, Darul Dinar bahkan memastikan tidak ada pungli di Jalur Lokapurna. Pengunjung hanya membayar masuk gerbang dan destinasi wisata alam yang akan dipilih.

"Pengunjung hanya membayar uang masuk gerbang dan membayar destinasi wisata yang diinginkan. Saya pastikan tidak ada pungli, pembayaran sesuai dengan peraturan yang berlaku," jelas dia.

Selain menikmati alam, para pengunjung yang hendak bermalam juga bisa memesan atau memboking penginapan yang terjangkau di kawasan GSE itu.

"Harganya mulai dari Rp300 untuk satu kamar hingga Rp7 juta untuk acara ramai seperti family gathering," jelas dia.

2. Lembah Cipanas Kepala 3, Ciasmara Pamijahan

Masih di Kecamatan Pamijahan, Destinasi wisata alam lainnya yakni Lembah Cipanas Kelapa 3 di desa Wisata Ciasmara yang menyuguhkan pemandangan indah dan camping lebih nikmat.

Bagaimana tidak, wisatawan bisa berkemah di hadapan gemercik air sungai dengan pemandangan sawah yang hijau khas perkampungan desa.

Destinasi wisata ini juga menyuguhkan pemandian air panas. Di tengah dinginnya cuaca Bogor, mandi air panas menjadi solusi menikmati kuasa tuhan.

Harga tiket masuk untuk yang camping saat weekend dikenakan biaya sebesar Rp 35.000, weekday Rp 30.000, tidak camping Rp 20.000 , dan tiket parkir kendaraan Rp 5.000.

3. Destinasi Wisata Lainnya

Jika kamu hanya butuh meresfresh pikiran dari pekerjaan-pekerjaan dan tidak ingin bermalam, Kabupaten Bogor menyediakan banyak lokasi untuk sekedar menghirup udara segar.

Bagi pengunjung dari Jakarta dan sekitarnya, para wisatawan bisa mengunjungi puluhan destinasi wisata yang berada di Sentul. Namun, para pengunjung disarankan untuk mencari tahu terlebih dahulu apakah destinasi wisata yang hendak dikunjungi itu rawan pungli atau tidak.

Sebab, meski banyak destinasi wisata alam yang sejuk, tidak sedikit pengunjung kapok karena banyak oknum yang melakukan pungli kepada wisatawan.

Load More