Andi Ahmad S
Selasa, 30 September 2025 | 16:29 WIB
Ilustrasi banjir di Bandung. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Baca 10 detik
  • Gubernur Jabar desak Bandung prioritaskan pembersihan drainase dan penataan infrastruktur dasar atasi banjir.

  • Perbaikan drainase, jalan, dan PJU penting untuk kenyamanan warga, mencegah bencana, dan citra kota.

  • Infrastruktur prima tarik milenial/Gen Z dan dukung visi Bandung sebagai kota terbersih dan wisata.

SuaraBogor.id - Kota Bandung, permata Jawa Barat yang dikenal dengan julukan Paris Van Java, menghadapi tantangan krusial dalam menjaga reputasinya sebagai destinasi wisata unggulan dan kota yang nyaman dihuni. Terlebih, isu banjir menjadi momok rutin.

Menanggapi hal ini, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau KDM, secara tegas meminta Pemerintah Kota Bandung untuk memprioritaskan pembersihan drainase dan penataan infrastruktur dasar.

Lebih dari sekadar perbaikan fisik, langkah ini adalah investasi strategis untuk mencegah bencana, memperkuat identitas kota, dan menarik minat generasi milenial dan Gen Z yang mencari pengalaman urban berkualitas.

Dalam keterangannya di Bandung, Jumat, KDM menyoroti kondisi drainase sebagai elemen fundamental bagi sebuah kota modern.

"Seluruh drainase di Kota Bandung harus segera dibersihkan. Jangan sampai saat hujan terjadi penyumbatan, air meluap, dan menjadi hitam," tegas Dedi Mulyadi dilansir dari Antara.

Pesan ini bukan hanya peringatan, melainkan desakan serius untuk mengatasi akar masalah banjir yang kerap melanda sebagian wilayah Kota Bandung, mengganggu aktivitas warga dan merusak citra kota.

Menurut KDM, sistem drainase yang berfungsi optimal adalah elemen krusial dalam menciptakan kota yang tidak hanya bersih, tetapi juga nyaman dan sehat bagi penghuninya.

Kondisi drainase yang buruk tidak hanya menyebabkan banjir, tetapi juga berpotensi menjadi sarang penyakit dan mengurangi kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Selain drainase, Kang Dedi Mulyadi juga meminta Pemerintah Kota Bandung untuk fokus pada perbaikan kondisi jalan dan penguatan Penerangan Jalan Umum (PJU) di titik-titik vital.

Baca Juga: Tutup Tambang di Bogor, Dedi Mulyadi Tantang Balik: Kenapa Dulu 115 Orang Meninggal Tak Ada Demo?

"Jalan harus mulus dengan marka yang jelas, dan PJU harus terang. Ini bukan hanya soal estetika, tapi juga keamanan dan kenyamanan masyarakat," ujarnya.

Jalan yang mulus tidak hanya memperlancar lalu lintas, tetapi juga mengurangi risiko kecelakaan dan memperpanjang usia kendaraan. Sementara itu, PJU yang memadai meningkatkan rasa aman bagi warga dan wisatawan, terutama di malam hari.

Bagi generasi milenial dan Gen Z yang sangat aktif di media sosial dan peduli dengan kualitas ruang publik, infrastruktur dasar yang prima adalah nilai tambah. Kota yang rapi, terang, dan mudah diakses akan lebih menarik bagi mereka, baik untuk tinggal, bekerja, maupun berwisata.

Dedi Mulyadi optimistis bahwa penataan infrastruktur yang ditekankannya dalam periode Hari Jadi ke-215 Kota Bandung ini akan membawa perubahan signifikan.

Ia membayangkan Bandung sebagai kota terbersih di Indonesia, dengan ruang terbuka hijau (RTH) yang luas dan bangunan heritage yang tertata rapi, memadukan modernitas dengan nilai historis.

"Bandung akan tumbuh menjadi kota dengan hamparan taman yang indah dan tata kota yang mendukung sektor pariwisata," ucapnya.

Load More