Andi Ahmad S
Rabu, 15 Oktober 2025 | 13:36 WIB
Acara Trans 7 yang diduga menyinggung Ponpes Lirboyo [YouTube]
Baca 10 detik
  • Laskar Santri Bogor protes keras Trans7 karena tayangan "Expose" dinilai lecehkan Ponpes Lirboyo dan kiai sepuh, KH. Anwar Manshur. 

  • Narasi Trans7 "kiyai kaya umat kasih amplop" dianggap merendahkan martabat kiai, pesantren, dan merupakan penghinaan serius. 

  • Laskar Santri menuntut Trans7 minta maaf terbuka, Komdigi/KPI cabut izin tayang, dan aparat hukum usut tuntas kasus tersebut. 

SuaraBogor.id - Gelombang protes keras datang dari Laskar Santri Kabupaten Bogor menyusul tayangan program Expose di stasiun televisi Trans7 yang disiarkan pada Senin, 13 Oktober 2025, sore kemarin.

Tayangan tersebut dinilai telah secara serius melecehkan Pondok Pesantren Lirboyo, salah satu lembaga pendidikan Islam tertua dan terkemuka di Indonesia, serta seorang kiai sepuh yang sangat dihormati, KH. Anwar Manshur.

Laskar Santri menuding tayangan itu merendahkan martabat seluruh dunia pesantren di tanah air.

Pemicu kemarahan ini adalah sebuah cuplikan dalam video tayangan "Expose" Trans7 yang menampilkan KH. Anwar Manshur.

Narator Trans7 secara eksplisit menarasikan dengan kalimat "kiyai yang kaya raya tapi umat yang kasih amplop." Narasi ini dianggap tidak hanya tidak profesional, tetapi juga tendensius dan sangat merugikan citra kiai dan pesantren.

Ketua Laskar Santri Kabupaten Bogor, Imam Sunandar, yang akrab disapa Isun, menyampaikan keprihatinan mendalamnya.

Ia menegaskan bahwa apa yang ditayangkan Trans7 bukan hanya bentuk ketidakprofesionalan media, melainkan juga penghinaan terhadap lembaga pendidikan Islam yang selama ini menjadi benteng moral dan peradaban bangsa.

Isun menekankan peran fundamental pesantren di Indonesia, yang bukan sekadar lembaga pendidikan, melainkan pusat pembinaan akhlak dan kebudayaan yang telah berjasa besar bagi bangsa Indonesia.

“Kyai dan pesantren adalah simbol keagamaan dan kekebudayaan yang harus dihormati. Kami tidak akan membiarkan penghinaan dan penistaan terhadap mereka,” kata Imam.

Baca Juga: Saung Batu Penganten Bogor! Destinasi Wisata Alam Cocok untuk Family Gathering, Wajib Dicoba Gen Z

Laskar Santri Kabupaten Bogor menilai bahwa tayangan "Expose" tersebut telah mencederai nilai-nilai luhur pesantren yang senantiasa mengajarkan kesantunan, kejujuran, dan cinta tanah air.

Oleh karena itu, Laskar Santri mendesak agar Trans7 segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya kepada keluarga besar Pondok Pesantren Lirboyo.

Tak hanya itu, Laskar Santri juga menyerukan aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini. Mereka berargumen bahwa tayangan tersebut berpotensi merusak nama baik lembaga pendidikan Islam dan mengganggu keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia.

Isun dan rekan-rekannya juga mendesak Kementerian Informasi dan Digital (Komdigi) serta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk mencabut izin tayang program keagamaan Trans7.

Langkah ini dianggap krusial guna mencegah terulangnya pelecehan serupa di masa mendatang. Laskar Santri Kabupaten Bogor juga menuntut Trans Corporation untuk bertanggung jawab penuh terhadap dampak sosial dan moral yang ditimbulkan akibat tayangan tersebut.

Dalam pernyataannya, Isun menyampaikan tiga pesan moral sebagai komitmen perjuangan Laskar Santri Kabupaten Bogor. Pertama dan utama, adalah pertahanan marwah kiai dan pesantren.

Load More