-
Dinkes Bogor siapkan Rapid Test dan PE untuk antisipasi chikungunya yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti.
-
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) adalah prioritas utama pencegahan, bukan fogging yang sementara.
-
Nyamuk penyebar chikungunya (dan DBD) berkembang biak di air bersih, butuh PSN menyeluruh.
SuaraBogor.id - Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengambil langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran penyakit chikungunya.
Penyakit ini, yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti vektor yang sama dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) memerlukan kewaspadaan ekstra, terutama menjelang masa pancaroba.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty, memastikan pihaknya telah menyiapkan perangkat deteksi dini, yaitu Rapid Test Chikungunya, guna memastikan setiap kasus yang muncul di masyarakat dapat segera terdeteksi dan tertangani.
Fusia menjelaskan alur penanganan dan pencegahan yang akan dilakukan Dinkes Kabupaten Bogor:
1. Deteksi Dini: Rapid test dilakukan secara selektif terhadap warga yang menunjukkan gejala klinis mengarah ke chikungunya, yaitu demam disertai nyeri sendi dan otot.
2. Penyelidikan Epidemiologi (PE): Jika hasil rapid test menunjukkan kecenderungan positif, tim Dinkes akan segera melakukan PE untuk memastikan ada atau tidaknya jentik nyamuk Aedes aegypti di lingkungan sekitar.
"Kalau hasil rapid positif, kami akan segera melakukan fogging fokus di wilayah tersebut. Namun sebelumnya, masyarakat perlu melakukan PSN atau pemberantasan sarang nyamuk terlebih dahulu," ujarnya dilansir dari Antara.
Fusia menekankan, langkah fogging atau pengasapan adalah pilihan terakhir dan bukan solusi utama karena hanya membunuh nyamuk dewasa.
"Fogging bukan langkah pertama karena hanya membunuh nyamuk dewasa. Telur dan jentiknya harus diberantas lewat PSN. Kalau fogging dulu, seminggu kemudian nyamuk akan muncul lagi," jelasnya.
Baca Juga: 5 Tempat Ngopi di Bojonggede Paling Recommended: Vibes Nyaman, Murah dan Instagramable!
Fusia mengingatkan bahwa perindukan nyamuk Aedes aegypti tidak hanya di air kotor.
"Perindukan nyamuk Aedes aegypti biasanya ada di air bersih dan bening seperti talang air, dispenser, atau wadah bekas di kebun. Karena itu, PSN harus dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya di dalam rumah tapi juga di lingkungan sekitar," tegasnya.
Berita Terkait
-
5 Tempat Ngopi di Bojonggede Paling Recommended: Vibes Nyaman, Murah dan Instagramable!
-
Deadline Ketat Pemkab Bogor, Bupati Rudy Susmanto Desak Percepatan 388 Dokumen MCP KPK
-
Maling iPhone di Kampus Unpak Bogor Babak Belur Diamuk Massa Usai Aksinya Gagal Total
-
Program Makan Bergizi Gratis di Bogor Picu Keracunan Massal, Bakteri Ditemukan di Telur hingga Saus
-
Ngeri! Kronologi Penemuan Jasad Een Suharni di Sumur Dapur, BPBD Turun Tangan Evakuasi
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
4 Fakta Utama Keracunan Massal Program MBG di Bogor: Dari Telur Ceplok hingga Mayonaise
-
Waspada! Chikungunya Mengancam Bogor, Dinkes Siapkan Senjata Rahasia Deteksi Cepat
-
5 Tempat Ngopi di Bojonggede Paling Recommended: Vibes Nyaman, Murah dan Instagramable!
-
Deadline Ketat Pemkab Bogor, Bupati Rudy Susmanto Desak Percepatan 388 Dokumen MCP KPK
-
Maling iPhone di Kampus Unpak Bogor Babak Belur Diamuk Massa Usai Aksinya Gagal Total