-
Dinkes Bogor pastikan keracunan siswa akibat kontaminasi bakteri di makanan program MBG sekolah.
-
Hasil uji lab SMPN 1 Jonggol temukan bakteri di telur ceplok dan air program MBG.
-
SDN Pasir Angin 2 tunjukkan kontaminasi bakteri lebih beragam di tahu, mayonaise, salad, dan makaroni.
SuaraBogor.id - Isu keamanan pangan di lingkungan sekolah kembali mencuat, kali ini menimpa puluhan siswa di Kabupaten Bogor. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor secara resmi telah memastikan bahwa insiden siswa mengalami keracunan beberapa waktu lalu merupakan dampak langsung dari konsumsi makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan.
Kepastian ini didapatkan setelah hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan di dua sekolah—SMPN 1 Jonggol dan SDN Pasir Angin 2 Kecamatan Megamendung menunjukkan hasil positif kontaminasi.
Temuan ini memicu pertanyaan serius mengenai standar mutu makanan sekolah dalam program yang ditujukan untuk meningkatkan gizi anak-anak.
Sekertaris Dinkes Kabupaten Bogor, Irman Gafur, menjelaskan bahwa hasil uji laboratorium telah mengonfirmasi adanya kontaminasi bakteri pada menu Program MBG yang disajikan.
Untuk siswa di SMPN 1 Jonggol, lab menemukan sumber kontaminasi ada pada lauk dan air yang digunakan.
"Sudah ada hasilnya, yang untuk SMPN 1 Jonggol itu, adanya di telor ceplok terus sisi air juga ada," kata dia, Kamis 16 Oktober 2025.
Sementara itu, hasil laboratorium dari makanan MBG di SDN Pasir Angin 2 Megamendung menunjukkan sumber kontaminasi yang lebih beragam.
Sampel yang diuji memiliki kandungan bakteri yang tersebar hampir di seluruh menu.
"Terus yang pasir angin hasilnya tanggal 8 Oktober, kalau ini agak lengkap, ada dari tahu, saus mayonaise, ada mix salad sama makaroni," kata dia.
Baca Juga: Ngeri! Kronologi Penemuan Jasad Een Suharni di Sumur Dapur, BPBD Turun Tangan Evakuasi
Insiden Keracunan Massal Bogor ini menimbulkan dampak berbeda di kedua sekolah, baik dari sisi jumlah kasus maupun tingkat keparahannya.
Di SMPN 1 Jonggol, sebanyak 7 orang siswa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Dari jumlah tersebut, dua di antaranya harus menjalani perawatan intensif atau rawat inap karena kondisi yang memerlukan pengawasan ketat.
Sementara itu, di SDN Pasir Angin 2 Megamendung, meskipun jumlah siswa yang mendapatkan Makan Bergizi Gratis mencapai ribuan, kasus yang ditemukan relatif sedikit.
"Di Pasir angin, dari jumlah sampai 2000 an itu hanya 5 kasus, yang dirawat 4, yang rawat jalan 1 tapi itu juga di hari itu juga diperbolehkan pulang," ungkap Irman Gafur.
Kontributor : Egi Abdul Mugni
Berita Terkait
-
Ngeri! Kronologi Penemuan Jasad Een Suharni di Sumur Dapur, BPBD Turun Tangan Evakuasi
-
Uang Pelicin Dokumen Tanah Seret Kades Cikuda Bogor ke Jeruji Besi, Ini Modusnya!
-
Darah di Gang Nangka! Remaja Cibinong Tewas Mengenaskan, Polisi Ungkap Motifnya 'Duel Asmara'
-
Mayat Remaja Penuh Luka Bacok Gegerkan Warga Cibinong, CCTV Rekam Aksi Keji 2 Pelaku Membuang Jasad
-
Mengaku Habib Palsu, Pria Paruh Baya Diamuk Massa di Pesantren Bogor
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
Terkini
-
Komitmen Dampingi UMKM, Batik Siger Berkembang Berkat Program Rumah BUMN BRI
-
Niat Cari Kerang Malah Nemu 'Granat Nanas': Aksi 3 Remaja Ciseeng Bikin Geger Satu Kampung
-
Dari Desa ke Mall Kota, Begini Strategi BRI & SOGO Angkat Derajat UMKM
-
Penting Diingat Untuk Pejabat Daerah, Bima Arya Bicara Soal Layanan Publik
-
Skenario Licik Ayah Tiri Tutupi Jasad Alvaro, Titik Terang Datang dari Obrolan Anak Sekolah