Andi Ahmad S
Minggu, 19 Oktober 2025 | 10:00 WIB
Ilustrasi kesurupan di Bogor (Pixabay/geralt)
Baca 10 detik
  • Pabrik Aparel Bogor dilanda kesurupan massal setelah pohon tumbang; dipicu cuaca ekstrem.

  • Pihak pabrik tangani insiden internal, panggil ajengan, tidak lapor Muspika setempat.

  • Kapolsek Cibungbulang menyayangkan sikap tertutup pabrik, minim komunikasi keamanan lingkungan.

SuaraBogor.id - Ketegangan menyelimuti sebuah pabrik Aparel di wilayah Cemplang, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Kamis malam, 16 Oktober 2025.

Sejumlah pegawai mengalami kesurupan massal sesaat setelah magrib, menyusul peristiwa angin kencang dan hujan deras yang mengakibatkan pohon besar tumbang menimpa gedung pabrik.

Namun, alih-alih melapor ke pihak berwajib, pihak pabrik memilih menangani insiden mencekam tersebut secara internal, memanggil orang pintar atau ajengan untuk meredakan situasi.

Keengganan pabrik untuk berkomunikasi dengan Muspika setempat ini menjadi sorotan Kapolsek Cibungbulang, Kompol Heri Hermawan, yang menyayangkan sikap tertutup perusahaan terhadap lingkungan dan aparat keamanan.

Kejadian ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai protokol keamanan dan komunikasi internal pabrik.

Insiden mengerikan ini bermula dari cuaca ekstrem yang melanda Cibungbulang pada Kamis malam.

Menurut Kompol Heri Hermawan, sebelum kejadian kesurupan massal, ada angin kencang dan hujan deras yang membuat sebuah pohon dekat Aparel tumbang di lokasi Pabrik.

Pohon berukuran besar itu, kata Heri, menimpa gedung atau tempat para pegawai bekerja.

Tak lama setelah peristiwa pohon tumbang yang mengagetkan itu, suasana berubah menjadi histeris.

Baca Juga: Dampingi Menteri LH, Adityawarman Tekankan Pentingnya Hidup Sehat dan Jaga Kelestarian Lingkungan

"Setelah itu baru kesurupan massal. Jadi, itu dikoordinir sama orang pabrik sendiri," jelasnya.

Video yang beredar luas di kalangan masyarakat menunjukkan betapa mencekamnya situasi saat itu.

"Sejumlah pegawai itu nampak kelimpungan karena banyak orang yang mengalami kesurupan. Bahkan tidak sedikit dari mereka menangis histeris," ujarnya.

Meskipun skala kejadian ini cukup besar dan melibatkan banyak karyawan, pihak Pabrik Aparel memilih untuk tidak melaporkannya kepada kepolisian maupun Muspika Kecamatan Cibungbulang.

Kapolsek Cibungbulang, Kompol Heri Hermawan, mengungkapkan pihaknya baru mengetahui kejadian ini pada Jumat pagi. "Anggota saya tadi pagi ke sana dan benar ada kesurupan, tapi sudah diselesaikan sama kelompok mereka," katanya, kala itu.

Ketika pihak kepolisian berusaha meminta informasi lebih lanjut atau menawarkan bantuan, respons dari pabrik sangat minim.

Load More