Peningkatan Gempa di Januari Masih Jadi Misteri, Terbanyak di Sulteng

Sudah terjadi 59 gempa dirasakan di Indonesia selama Januari 2021, lebih banyak ketimbang pada Januari 2020.

Liberty Jemadu
Sabtu, 23 Januari 2021 | 00:13 WIB
Peningkatan Gempa di Januari Masih Jadi Misteri, Terbanyak di Sulteng
Foto aerial Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang rusak akibat gempa bumi magnitudo 6,2 di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (16/1/2021). [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan]

SuaraBogor.id - Aktivitas gempa yang guncangannya dirasakan masyarakat meningkat selama Januari 2021 yaitu sebanyak 59 kali dan terbanyak terjadi di Sulawesi Tengah, demikian dikatakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Jumat (22/1/2021) mengatakan bahwa hasil monitoring BMKG menunjukkan total gempa dirasakan (felt earthquake) sejak 1 hingga 22 Januari 2021 hari ini, tercatat sebanyak 59 kali.

Peningkatan aktivitas gempa dirasakan selama Januari 2021 tersebut lebih banyak dibandingkan pada Januari 2020 yang tercatat 54 kali.

"Sejak awal Januari 2021 di wilayah Indonesia terjadi peningkatan aktivitas gempa yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat," kata

Baca Juga:Bengkulu Dilanda Gempa Pagi Hari, BMKG: Berkekuatan Kecil

Dia merinci berdasarkan lokasi sumber gempa dirasakan paling banyak di Sulteng tercatat 10 kali, Sulawesi Barat tujuh kali, Nusa Tenggara Timur enam kali, serta Lampung dan Papua Barat masing-masing empat kali.

Beberapa provinsi lain yang juga terjadi gempa yang dirasakan seperti di Aceh, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Bengkulu, DIY, Papua, Sulawesi Selatan, Bali, Gorontalo, Jawa Tengah, Maluku, Maluku Utara, Sumbar dan Sumatera Utara.

Fenomena peningkatan aktivitas gempa signifikan dan dirasakan di berbagai wilayah selama Januari 2021 belum dapat diketahui secara pasti penyebabnya.

Gempa bumi, lanjut dia, adalah proses pelepasan energi yang terjadi secara tiba-tiba pada sumber gempa setelah mengalami akumulasi medan tegangan yang sudah berlangsung sejak lama.

"Gejala meningkatnya aktivitas gempa pada waktu-waktu tertentu seperti saat ini masih sulit diterangkan. Ada dugaan, perubahan pola tegangan global, regional, bahkan lokal tampaknya dapat menerangkan gejala ini. Hingga saat ini fenomena ini masih terus dikaji para ahli kebumian, untuk mengungkap penyebabnya," kata Daryono. [Antara]

Baca Juga:BNPB Catat Sejumlah Rumah Rusak Akibat Gempa M 7,1 di Talaud Sulawesi Utara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini