Ilal meyakini kalau sosok Moeldoko bisa mengulang masa kejayaan Demokrat saat itu karena pihak pendiri yang memilihnya.
"Pasti mendongkrak, kenapa? Jawabannya adalah para pendiri yang memilihnya," sebutnya.
Lebih lanjut, Ilal mengatakan pihaknya memilih Moeldoko bukan karena pangkatnya yakni sebagai mantan Jenderal TNI. Akan tetapi para pendiri Demokrat melihat elektabilitas serta kinerja Moeldoko selama menjabat di TNI dan KSP.
"Artinya figur dan sosok yang cocok dan tepat untuk memimpin Partai Demokrat ke depan sebagai ketua umum, figur untuk menggantikan AHY adalah beliau pak Moeldoko," jelasnya.
Baca Juga:Profil Marzuki Alie, Politisi Senior yang Dipecat Partai Demokrat
Ilal lantas membandingkan sosok AHY dan Moeldoko. Selama ini AHY dianggap para pendiri partai sebagai pemimpin yang tertutup.
AHY dikatakan Ilal tidak bisa bersosialisasi kepada kader-kadernya di daerah. Segala aspirasi yang hendak disampaikan kader pun disebutkannya hanya sebatas angan-angan.
"Artinya kita sepertinya mengganggap laporan kader di daerah itu setelah acara tidak bisa curhat segala macam tidak bisa bersosialisasi kan itu bukan seorang pemimpin," tuturnya.
Sementara sosok Moeldoko dianggapnya lebih terbuka. Karena itu para pendiri Demokrat menganggap Moeldoko sangat cocok untuk memimpin partai berlambang mercy.
"Kalau dilihat dari situ saya lihat bahwa figur yang tepat pak Moeldoko untuk memimpin Partai Demokrat ke depannya biar lebih modern lebih dinamis terbuka dan jauh dari dinasti," tukasnya.
Baca Juga:Blak-blakan, Pendiri Partai Demokrat Ingin Moeldoko Gantikan AHY
- 1
- 2