Ketum PBNU KH Said Aqil: Intoleran Bertentangan Dengan Islam

KH Said Aqil Siradj menanggapi adanya aksi teror di Indonesia baru-baru ini.

Andi Ahmad S
Selasa, 06 April 2021 | 22:30 WIB
Ketum PBNU KH Said Aqil: Intoleran Bertentangan Dengan Islam
Ketua Umum Nadhlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj saatmenghadiri pengukuhan pengurus PCNU Kabupaten Bogor di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/4/2021). (ANTARA)

SuaraBogor.id - Ketua Umum Nadhlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj hadiri pengukuhan pengurus PCNU Kabupaten Bogor di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/4/2021).

Pada kesempatan itu, KH Said Aqil Siradj menanggapi adanya aksi teror di Indonesia baru-baru ini. Dia menyebutkan bahwa sifat intoleran merupakan hal yang bertentangan dengan Islam.

"Mengutuk segala bentuk kekerasan. Intoleransi saja itu bertentangan dengan Islam," katanya.

Ia menyebutkan bahwa, umat Islam bahkan tidak dibolehkan untuk memaksa umat lain untuk memeluk agama Islam.

Baca Juga:Wanhai Minta Pemkab Bogor Antisipasi Lonjakan Harga Bahan Pokok

"Hasyim AL Khazraj punya anak, ga mau masuk Islam. Marah ayahnya, mau dibunuh mengancam anaknya. Turun ayat La Iqra Fiddin, tidak boleh memaksa masuk Islam. Itu sejarah. Tidak boleh ada paksaan intimidasi," tutur KH Said Aqil.

Senada, Wakil Ketua PCNU Kabupaten Bogor Saepudin Muhtar alias Gus Udin menyebutkan bahwa rentetan aksi teror yang dianggap melibatkan suatu agama, justru merupakan perilaku yang dimusuhi oleh semua agama.

"Aksi yang dilaksanakan dan terjadi akhir-akhir ini kejahatan kemanusiaan yang merupakan musuh semua agama, kejahatannya tidak dibenarkan agama apapun," terangnya.

Ketua Bidang Pendidikan MUI Kabupaten Bogor itu berharap ada benteng yang kokoh pada setiap diri warga, agar tidak terkontaminasi paham radikal yang mengatasnamakan agama.

"Masyarakat Kabupaten Bogor dengan kultur religius diharapkan bisa membentengi diri dari badai tsunami pemikiran-pemikiran (radikal) itu," kata Gus Udin. [Antara]

Baca Juga:Wacana Wilayah Puncak Bogor Pisah, DPRD: Harus Ada Kajian Menyeluruh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini