SuaraBogor.id - Tenggelamnya KRI Nanggala 402 hingga kini masih menjadi perbincangan. Baru-baru ini, jagat media sosial dihebohkan dengan seorang pria melontarkan tuduhan kepada Presiden Joko Widodo.
Pria itu menuduh Jokowi karena lupa tidak memberi sesajen, seningga menyebabkan tenggelamnya KRI Nanggala 402 hingga menyebabkan korban jiwa.
Dilansir dari Hops.id -jaringan Suara.com, pria yang menyebar unggahan dalam bentuk tulisan berisi tuduhan Presiden Jokowi memakai ilmu pesugihan langsung menjadi viral di media-media sosial.
Pemilik akun itu semakin memicu kemarahan publik, setelah menyebut KRI Nanggala-402 menjadi tumbal ilmu dukun Jokowi.
Baca Juga:Mantan Kondektur dan Sopir Angkot Diangkat Jokowi Jadi Menteri Investasi
Berdasarkan pernyataan ini diungkapkan pria itu dalam akun Facebook Hendra Surya Pertama yang diduga miliknya.
Tuduhan kejamnya itu langsung menjadi viral setelah dibagikan ulang oleh pengguna Twitter @Namaku_Mei.
“Hallo POLISI SIBER. Kemana yah polisi siber ???,” tulis akun Twitter @Namaku_Mei.
Terlihat tangkapan layar pengguna Facebook yang menyebut Jokowi memakai ilmu dukun. Ia turut membagikan foto Jokowi yang sedang menyiram air bunga di sebuah mobil.
Dalam foto itu, Jokowi juga lengkap memakai baju tradisional Jawa. Ia diduga sedang melakukan ritual budaya Jawa.
Baca Juga:Dua Hari Donasi Beli Kapal Selam, Masjid Jogokariyan Kumpulkan Rp800 Juta
“Tumbal akibat perdukuan seorang Jokowi semakin terkuak sejagad raya karena lupa memberi sesajen sehingga minta tumbal akibat lalai dalam penyembahannya kembali. Sampai kapan?” tulis pria itu dalam tangkapan layar akun Facebook miliknya.
Tak sampai di situ, pernyataannya semakin memicu kemarahan publik setelah menyinggung tragedi tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402.
Pria itu mengatakan jika bencana dan tragedi tenggelamnya KRI Nanggala-402 merupakan tumbal dari ilmu pesugihan Jokowi.
“Ilmu pesugihan Jokowi minta tumbal bencana dan kapal selam KRI 402 yang hilang ditelan tanpa jejak. Sampai kapan?,” tulisnya.
Sontak, pria tersebut langsung dihujat habis-habisan oleh warganet. Tak sedikit dari mereka yang turut melaporkan postingannya ke akun milik kepolisian agar diproses hukum.
“Semoga cepat diciduk,” harap warganet.
“Andai akau jadi Presiden, kujadikan batang korek api orang ini,” hujat warganet.
“Kalau yang model gitu biasanya selesai dengan materai ceban, dah ketemu presiden, minta maaf, menyatakan khilaf, pasti dimaafkan, pasti dibebaskan. Kelemahan Pak Jokowi yaitu gak tegaan, juga pemaaf,” komen warganet.
“Bagaimana memperlakukan orang penyebar hoax/fitnah seperti ini? Harus segera ditangkap oleh aparat yang berwenang!,” tegas yang lain.
“Sereeet pak yang model ginian. Jangan kasih materai,” timpal warganet.