SuaraBogor.id - Pengamat politik Rocky Gerung ingatkan Jokowi soal PPKM Darurat. Dia mengatakan, bahwa Presiden RI Joko Widodo ini harus segera megambil tindakan cepat.
Rocky Gerung mengatakan, saat ini masyarakat telah jengah dengan adanya PPKM Darurat. Menurutnya, jika Jokowi tak cepat mengambil keputusan, maka publik bisa menganggap bahwa Jokowi ingin mencari gara-gara.
Hal itu kata Rocky Gerung, pada akhirnya mengundang kemarahan publik dan kekacauan bisa meluas hingga terjadi pelemahan bangsa.
Disitat dari Terkini.id -jaringan Suara.com, pernyataan Rocky itu dapat dilihat dalam video wawancaranya dengan Hersubeno Arief di YouTube Rocky Gerung Official pada Minggu, 18 Juli 2021.
Baca Juga:Jelang Iduladha, Jokowi Beli Sapi 800 Kg Milik Guru Asal Sleman
Awalnya, Hersubeno menyinggung soal banyaknya kasus perselisihan antara petugas PPKM Darurat dengan masyarakat, utama para pedagang kecil.
Hersubeno mengatakan bahwa masalah-masalah seperti ini sebenarnya sudah diantisipasi dalam Undang-Undang Karantina. Akan tetapi, Pemerintah tak mau menerapkan Undang-Undang tersebut.
Rocky pun setuju dengan Hersu dan mengatakan bahwa Pemerintah sebenarnya sudah memahami masalah, namun tak mau mengambil risiko untuk menyelesaikannya.
Menurutnya, Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan sebenarnya dapat mempersiapkan skenario untuk membiayai karantina.
“Nah, urgensi ini yang nggak ada pada Presiden. Karena Presiden tetap gak mau kalah pamer soal itu. Kan cuma itu, dari awal kita tahu problemnya cuma itu,” katanya.
Baca Juga:Rencana PPKM Darurat Diperpanjang, Ini Usulan Rudy untuk Pemkot Solo
Rocky melanjutkan bahwa peraturan-peraturan seperti PPKM Darurat itu sebenarnya adalah bentuk penyelundupan hukum yang ujungnya pun tak berhasil di masyarakat.
Oleh sebab itulah, ia meminta agar Presiden Jokowi cepat mengambil keputusan mengenai PPKM Darurat ini; apakah akan dilanjutkan atau tidak.
Terlebih, ia memperkikan bahwa dalam 2-3 hari ini, keadaan akan memburuk lebih cepat dari yang dibayangkan Pemerintah.
“Jadi, kalau dalam 24 jam tidak ada keputusan, itu artinya orang menganggap bahwa ‘Oke, Pemerinyah ingin cari gara-gara tuh.’ Kira-kira begitu kemarahan,” kata Rocky.
“Karena ini soal kemarahan publik yang udah menggumpal. Gak perlu lagi dikomporin segala macam,” tambahnya.
Rocky menyatakan bahwa masyarakat akan menunggu sikap Presiden terkait langkah apa yang akan diambil ke depannya.
Jangan sampai, kata Rocky, Presiden Jokowi sama seperti lara buzzer yang menganggap bahwa sedang tidak ada persoalan apa-apa.
“Nah, di antara orang yang nggak ngerti persoalan, kita minta solusi nggak bisa. Akhirnya, kita minta solusi di jalan itu, dalam bentuk bentrokan akhirnya,” terangnya.
Rocky pun mengingatkan bahwa jika sampai benar terjadi bentrokan di jalan, maka itu akan buruk bagi upaya pemulihan bangsa.
“Karena begitu terjadi kekacauan, mob di jalan, itu bukan lagi soal ekonomi yang ada di situ. Soal ras, rasisme, soal perbedaan agama, macam-macam dna itu akan dimanfaatkan oleh kekuatan internasional untuk melemahkan bangsa,” ungkap Rocky.