SuaraBogor.id - Melalui program D'Sunting Menara, Pemerintah Kota Depok menargetkan bakal bebas dari Stunting.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, melalui program ini, pihaknya yakin bahwa 'Depok Sukses Bebas Stunting untuk Mewujudkan Kota Ramah Anak.
Menurutnya, hal tersebut bertujuan untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas di masa depan.
"Kami meminta kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan 'stakeholder' yang terlibat dalam program D'Sunting Menara untuk berkomitmen menjalankan program tersebut," katanya.
Baca Juga:Tanah Ambles, Rob dan Banjir, Kini Warga Tambaklorok Hadapi Masalah Baru Bayi Stunting
Idris menjelaskan, D'Sunting Menara juga salah satu bagian dari upaya Pemerintah Kota Depok mendukung "zero new stunting" sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat tahun 2023.
"Penanganan ada pada masalah gizi di posyandu, pengetahuan orang tua terkait cara pengasuhan harus diperhatikan sehingga tidak terjadi stunting (kerdil)," jelasnya.
Menurut dia generasi penerus bangsa harus cerdas dalam segala aspek fisik, otak, mental, dan spiritual. Tentunya hal ini bagian dari usaha kita semua mewujudkan anak Depok melalui pencegahan dan penanganan "stunting" berbasis kemandirian keluarga.
Mohammad Idris mengungkapkan meski terjadi penurunan kasus namun terdapat wilayah yang mengalami kenaikan angka stunting. Oleh sebab itu, dirinya menginstruksikan kecamatan dan kelurahan melakukan validasi data tersebut.
"Permasalahan stunting dapat terjadi di kota-kota urban seperti Depok, saya minta segera divalidasi datanya sesuai by name by address dan Nomor Induk Kependudukan (NIK)," katanya.
Baca Juga:Reykat Fadillah Rider Muda dari Depok Ikut Ajang WSBK di Sirkuit Mandalika
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Depok Agustus tahun 2020 ada 5.718 dari 107.710 balita atau 5,3 persen anak mengalami stunting. Jumlah ini mengalami penurunan pada Februari 2021 menjadi 4,7 persen atau ada 4.923 dari 102.815 balita stunting. [Antara]