SuaraBogor.id - Mencukur bulu kemaluan wanita menurut hadits. mencukur bulu kemaluan disyariatkan dan tidak dilarang. Bahkan hal tersebut disebutkan dalam beberapa hadits Rasulullah SAW.
Bagi perempuan, mencukur bulu kemaluan bukanlah hal yang asing lagi. Hal ini rutin dilakukan oleh kaum perempuan agar miss V lebih bersih dan terhindar dari kuman. Selain itu, mencukur bulu kemaluan wanita secara rutin, juga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan terhindar dari penyakit tertentu.
Menurut Islam, mencukur bulu kemaluan hukumnya disyariatkan dan tidak dilarang oleh agama Islam. Rasulullah mensabdakan bahwa istihdad (mencukur bulu kemaluan) merupakan salah satu sunnah fitrah.
“Ada lima hal yang termasuk fitrah: khitan, istihdad, mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan memangkas kumis”(HR.Bukhari dan Muslim).
Baca Juga:Peringati Hari Ibu, Iriana Jokowi Minta Semua Pihak Serius Tangani Kekerasan Perempuan
Lima manfaat istihdad telah diketahui pada zaman modern yakni kebersihan terjaga, terhindar dari bau, sehat, meningkatkan sensitifitas saat berhubungan, dan lebih higienis bagi wanita. Lalu, bagaimankah mencukur bulu kemaluan wanita menurut hadits?
Simak penjelasan berikut ini.
1. Mencukur Bulu Kemaluan Wanita Menurut Hadits
Dari A’isyah Radliallahu ‘Anha, bahwa Nabi Shallallahu Wa Sallam, “Ada sepuluh hal dari fitrah (manusia); Memangkas kumis, memelihara jenggot, bersiwak, istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung), potong kuku, membersihkan ruas jari-jemari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu pubis dan istinjak (cebok) dengan air.”(HR.Muslim, Abu Daud, Turmudzi. Nasa’I dan Ibn Majah).
Hadits diatas menunjukan bahwa mencukur bulu dan rambut tertentu hukumnya disyariatkan dan tidak terlarang.
Baca Juga:Hari Ibu Nasional 22 Desember: Momentum Perjuangan Pergerakan Perempuan
2. Tata Cara Mencukur Bulu Kemaluan
As-Syaukani membawakan perkataan Imam an-Nawawi : Yang paling afdhal adalah dengan dicukur. Yang dimaksud bulu kemaluan adalah rambut yang tumbuh di atas kemaluan lelaki atau sekitarnya. Demikian pula rambut yang tumbuh di sekitar kemaluan wanita. Dinukil dari Abu abbas bin Sarij, (termasuk bulu kemaluan) adalah bulu yang tumbuh di sekitar lubang dubur. (Nailul Authar, 1 : 141)
3. Waktu Yang Tepat Mencukur Bulu Kemaluan
Sayyid Sabiq menjelaskan, menggunting bulu ‘rahasia’ itu disunnahkan setiap pecan. Sedangkan maksimalnya, paling lama seseorang diperbolehkan membiarkan bulu ‘rahasia’ itu selama empat puluh hari. Tidak boleh lebih.
Sebagaimana hadits dari Anas radhiyallahu ‘anhu: “Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, memberi tempo kepada kami untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan menggunting bulu kemaluan agar tidak dibiarkan begitu saja lebih dari empat puluh malam”.(HR.Abu Dawud dan Ahmad).
Sekian penjelasan tentang mencukur bulu kemaluan wanita menurut hadits. Semoga informasi ini bermanfaat.
Kontributor : Raditya Hermansyah