Bogor Dikepung Bencana Banjir, Longsor dan Angin Kencang: Lebih dari 2.000 Jiwa Terdampak

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, mengonfirmasi skala dampak di lokasi tersebut.

Andi Ahmad S
Minggu, 10 Agustus 2025 | 18:19 WIB
Bogor Dikepung Bencana Banjir, Longsor dan Angin Kencang: Lebih dari 2.000 Jiwa Terdampak
Petugas saat mengevakuasi warga yang tedampak banjir di Desa Kemang Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Jawa Barat, Sabtu (9/8/2025). BPBD Kabupaten Bogor.

SuaraBogor.id - Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (9/8/2025), memicu serangkaian bencana hidrometeorologi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat, lebih dari 2.000 jiwa terdampak akibat banjir, tanah longsor, serta angin kencang yang melanda beberapa kecamatan secara serentak.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan kerentanan wilayah Bogor terhadap cuaca ekstrem. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD segera diterjunkan ke seluruh titik bencana untuk melakukan penanganan darurat dan evakuasi warga yang terjebak.

Kecamatan Kemang menjadi salah satu wilayah dengan dampak paling parah. Meluapnya Kali Cibeteung menyebabkan air merendam pemukiman warga di Desa Tegal dengan ketinggian mencapai 1 hingga 2 meter.
Kondisi ini memaksa ratusan warga untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Baca Juga:Nggak Perlu Jauh-Jauh! 6 Tempat Nongkrong Romantis di Cibinong Ini Bikin Hubungan Makin Lengket

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, mengonfirmasi skala dampak di lokasi tersebut.

“Banjir ini berdampak pada 120 kepala keluarga atau sekitar 500 jiwa. Warga dievakuasi menggunakan perahu karet, dan hingga malam hari air belum surut,” ujarnya pada Minggu (10/8/2025).

Bencana serupa juga terjadi di Kecamatan Bojonggede. Luapan air dari Kali Cibeureum dan Kali Pesanggrahan secara bersamaan menyebabkan banjir dengan ketinggian sekitar 110 sentimeter.
Sebanyak 146 rumah yang dihuni total 572 jiwa terendam, memaksa sebagian warga mencari perlindungan di titik-titik pengungsian yang telah disiapkan.

Selain Kemang dan Bojonggede, bencana juga dilaporkan terjadi di beberapa kecamatan lain dengan rincian sebagai berikut:

Warga Desa Batulawang Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Jawa Barat saat mulai membersihkan rumah dari lumpur sisa banjir dan longsor yang terjadi setelah huaj turun deras, Rabu, 6/8/2025. ANTARA/Ahmad Fikri.
Ilustrasi Banjir [Antara]

Kecamatan Rancabungur:

Baca Juga:5 Fakta Pengecatan Pagar Pakansari, Anggaran Rp3 Miliar dan Warna Merah Putih Sambut HUT RI ke-80

  • Kampung Pasir Gaok: Banjir merendam sembilan rumah, sementara tanah longsor merusak satu rumah. Total 38 jiwa mengungsi ke Majlis Nurul Hidayah.
  • Kampung Cimulang Ujung: Luapan Kali Pasir Gaok merendam 18 rumah (132 jiwa terdampak) dan menyebabkan dua rumah rusak.

Kecamatan Cibinong:

  • Kampung Sremped: Tanah longsor merusak dua rumah dan mengancam satu rumah lainnya, berdampak pada lima jiwa.
  • Desa Sukahati: Pagar warga dan Tembok Penahan Tanah (TPT) ambruk akibat longsor, menutup akses jalan di Kampung Pajeleran dan Blok I.

Kecamatan Kemang:

  • Kampung Kemang dan Kemang Sekolahan: Luapan Kali Cibeteung setinggi satu meter merendam enam rumah, satu di antaranya ambruk.
  • Kampung Bukit: Tembok Penahan Tanah jebol memicu banjir dan longsor, menyebabkan tanah amblas sepanjang 15 meter.
  • Angin Kencang: Pohon tumbang dilaporkan terjadi di Desa Tegal (Kecamatan Kemang) dan Kelurahan Tengah (Kecamatan Cibinong), yang sempat mengganggu akses lalu lintas sebelum berhasil dievakuasi.

Menghadapi rentetan kejadian ini, BPBD Kabupaten Bogor bergerak cepat dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada. Adam Hamdani menjelaskan bahwa TRC BPBD langsung melakukan asesmen, analisa risiko, dan evakuasi di lokasi.

Koordinasi lintas sektor dengan aparat desa, RT/RW, TNI, Polri, dan relawan lokal menjadi kunci penanganan di lapangan.

Beberapa tindakan yang dilakukan meliputi pembersihan material longsor, penyedotan air di area banjir, serta pemotongan pohon tumbang untuk membuka kembali akses jalan.

“Selain itu, kami menyalurkan bantuan logistik tanggap darurat seperti terpal, makanan siap saji, dan kebutuhan mendesak lain bagi warga yang mengungsi. Edukasi kebencanaan juga kami sampaikan langsung di lapangan agar warga tetap waspada terhadap potensi bencana susulan,” kata Adam, dilansir dari Antara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak