Kasus Covid-19 Depok Melonjak Drastis, Dua Hari Bertambah 400 Kasus

"Kalau lihat tren positivity rate, kita naik sangat tinggi. Saat ini hampir 15 persen dari sebelumnya 0,6, lalu 4,3," ungkap Jubir Satgas Covid-19 Depok, Dadang Wihana.

Hairul Alwan
Jum'at, 28 Januari 2022 | 19:24 WIB
Kasus Covid-19 Depok Melonjak Drastis, Dua Hari Bertambah 400 Kasus
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana.[Immawan/Suarabogor]

SuaraBogor.id - Kasus Covid-19 di Depok melonjak drastis dalam beberapa hari terakhir. Hal tersebut diungkapkan Jubir Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana.

Diketahui, penambahan kasus positif Covid-19 di Depok menembus 400-an kasus pada 2 hari terakhir.

Padahal, penambahan minggu lalu hanya berkisar antara 0 sampai 5 kasus per hari.

"Kalau lihat tren positivity rate, kita naik sangat tinggi. Saat ini hampir 15 persen dari sebelumnya 0,6, lalu 4,3," ungkap Jubir Satgas Covid-19 Depok, Dadang Wihana pada Jumat (28/1/2022).

Baca Juga:Ada Kasus Positif Covid-19 di Sekolah, Perlukan PTM Dihentikan dan Sekolah Ditutup?

Keterisian tempat tidur rumah sakit atau BOR di Depok juga mengalami peningkatan.

Dadang menyebut, BOR di Depok kini mencapai 35 persen dari yang sebelumnya di bawah 5 persen pada pekan lalu.

Karena peningkatan tersebut, Pemkot Depok berniat membuka tempat isolasi pasien Covid-19 berbasis masyarakat.

Tempat isolasi jenis baru ini dicanangkan guna mengantisipasi lonjakan kasus yang tinggi, seminggu terakhir.

"Kebetulan Pemprov Jabar akan menyediakan bantuan isolasi berbasis masyarakat itu," ungkap Dadang.

Baca Juga:Wow! Penambahan Kasus COVID-19 Mencapai 9.905 Pasien Per Hari, Terbanyak DKI Jakarta

Hari ini, Dadang dijadwalkan rapat dengan Camat dan Lurah se-Kota Depok untuk membahas lebih lanjut wacana tempat isolasi berbasis masyarakat ini.

"Pak Wali sudah menginstruksikan kembali terkait dengan tim pengawas yang diambil dari kepala-kepala OPD yang ditugaskan kembali di kecamatan-kecamatan," bebernya.

Meski demikian, Dadang belum menggambarkan secara detail teknis pelaksanaan isolasi.

Yang pasti, kata Dia, dukungan dari Pemprov akan dikoordinasikan dengan kemampuan sumber daya yang ada di Depok.

"Misalnya bagaimana monitoring kesehatannya, bagaimana dengan makan minumnya, apakah perlu disediakan dapur umum, dan lain-lain," ujar Dadang.

Tidak hanya itu, Pemkot juga berniat membuka kembali tempat isolasi terpusat di Pusat Studi Jepang (PSJ) milik Universitas Indonesia.

"Kami sudah berkomunikasi dengan PSJ. Nakesnya juga sudah, termasuk juga untuk penyediaan isolasi di masing-masing kecamatan," terang Dadang.

Menurut Dadang, yang terpenting saat ini adalah meningkatkan kepatuhan warga terhadap protokol kesehatan.

"Menggunakan masker, memang kita lihat sudah mulai terbiasa dngan situasi saat ini. Selanjutnya vaksinasi, ada vaksinasi booster itu silahkan mengakses di rumah sakit-sakit," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini