Kapolda Metro Jaya Beberkan Kondisi Ade Armando Usai Dikeroyok di Depan Gedung DPR

"Kondisi Ade Armando memprihatinkan beliau terluka di bagian kepala," kata Fadil Imran.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 11 April 2022 | 19:40 WIB
Kapolda Metro Jaya Beberkan Kondisi Ade Armando Usai Dikeroyok di Depan Gedung DPR
Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, memastikan ribuan personel TNI -Polri yang jaga demo tidak bawa senjata api. [Suara.com/Yaumal]

SuaraBogor.id - Ade Armando dilarikan ke rumah sakit usai dikeroyok saat mengikuti aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (11/4/2022).

Kapolda metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran enggan membeberkan di mana Ade Armando dirawat.

Namun kata dia, Ade Armando mengalami luka parah di bagian kepala.

"Kondisi Ade Armando memprihatinkan beliau terluka di bagian kepala," kata Fadil Imran saat jumpa pers di gedung DPR RI, Jakarta Pusat dikutip dari Antara.

Baca Juga:Ade Armando Babak Belur Dikeroyok Massa, Novel Bamukmin: Dia Sudah Kena Sumpahnya Sendiri

Terkait pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap Ade Armando, Fadil memastikan akan menangkap mereka secepatnya.

Dirinya bahkan sudah mengantongi sejumlah penyusup yang melakukan penganiayaan dalam unjuk rasa di depan gedung DPR RI.

"Akan kita kejar karena dia yang memprovokasi melakukan penyerangan kepada Ade," jelas Fadil.

Ade Armando dianiaya massa saat mengikuti aksi demonstrasi di depan gedung DPR RI, Senin.

Ade dianiaya sekumpulan massa yang diduga bukan dari kelompok mahasiswa. Dia dianiayai hingga tersungkur ke aspal bahkan celana panjang yang dikenakannya hilang.

Baca Juga:Dandhy Laksono hingga Alissa Wahid Kompak Kutuk Keras Atas Tindak Kekerasan yang Ditujukan ke Ade Armando

Ade juga mencoba melindungi kepala dan badan sambil tersungkur ke tanah ketika dia menerima amukan massa.

Ade lantas dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Hingga saat ini, kondisi massa di depan gedung DPR RI masih belum kondusif.

Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI.

Dalam aksi tersebut, kelompok yang terdiri dari kumpulan BEM beberapa universitas ini membawa beberapa tuntutan di antaranya penolakan penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini