Surga Tersembunyi di Selatan Cianjur Ini Siap Jadi Objek Wisata Baru

Tidak hanya adat dan kesenian yang masih dipertahankan sejak dulu, di kampung adat juga terdapat sejumlah situs yang masih dijaga kelestarian dan keberadaanya.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 28 Juni 2022 | 10:38 WIB
Surga Tersembunyi di Selatan Cianjur Ini Siap Jadi Objek Wisata Baru
Situs Arca Cempa Larang di Kampung Adat Miduana di Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Cianjur, Jawa Barat. [ANTARA/Ahmad Fikri]

Sedangkan terkait revitalisasi yang akan dilakukan, sebagai tokoh adat dan atas musyawarah dengan warga kampung menyatakan kesiapan untuk membuka diri terhadap pembangunan termasuk memperbaiki kembali sembilan suhunan atau rumah adat yang ada di pusat perkampungan.

Jadi Obyek Wisata Baru

Setelah terbuka-nya tokoh dan warga Kampung Adat Miduana untuk direvitalisasi, pemerintah daerah bersama Yayasan Lokatmala Indonesia, merumuskan sejumlah rencana guna mendukung pembangunan ulang rumah adat dengan mempertahankan adat istiadat yang sudah ada meski ke depan akan dijadikan obyek wisata andalan baru.

Keberadaan kampung adat sebagai pewaris, pelestari sekaligus pelaku aktif kearifan lokal, sangat potensial dalam mempertahankan identitas budaya serta membangun kesadaran akan keragaman budaya di Indonesia.

Baca Juga:ABG Citayem Sebut Gubenur DKI Ridwan Kamil, Ini Respon Menohok Anies Baswedan

Sehingga dengan demikian kampung adat merupakan bagian dari kekayaan bangsa yang wajib dilestarikan, salah satu bentuk pelestariannya dengan cara melakukan revitalisasi yang sesuai dengan kerangka teoritis seperti intervensi fisik, rehabilitasi ekonomi, revitalisasi sosial atau institusional.

Tenaga Ahli Bupati Bidang Hubungan Masyarakat, Saep Lukman, mengatakan untuk merevitalisasi Kampung Adat Miduana di Kecamatan Naringgul, pihaknya bekerja sama dengan Yayasan Kebudayaan Lokatmala Indonesia untuk melakukan penelitian dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi.

Penelitian tersebut diharapkan dapat disusun menjadi sebuah kebijakan komprehensif dari pemegang kebijakan agar keunggulan budaya berbasis lokal seperti halnya Kampung Adat Miduana dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan dan kesejahteraan warga dalam bingkai NKRI.

Revitalisasi dilakukan dengan kearifan lokal tanpa merubah tatanan dan letak perkampungan yang sudah ada. Sehingga ke depan keberadaan kampung adat ini dapat meningkatkan potensi dan kunjungan wisata ke Cianjur baik domestik dan mancanegara.

Seiring tingginya angka kunjungan, secara otomatis dapat meningkatkan perekonomian warga kampung adat dan warga sekitar kampung adat. Bahkan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Cianjur, segera melakukan revitalisasi kampung adat yang akan dilakukan di akhir tahun 2022.

Baca Juga:Terpopuler: Polisi Sita Puluhan Kg Sabu yang Bakal Diedarkan di Bandung, Cholil Nafis Salut ke Hotman Paris

Kepala Disparpora Cianjur, Pratama Nugraha, mengatakan revitalisasi rumah di kampung adat akan dilakukan setelah berkonsultasi ke kementerian terkait di pusat. Pihaknya menargetkan perbaikan awal dilakukan terhadap sembilan rumah adat yang sejak turun temurun ditempati tokoh kampung.

Disparpora Cianjur akan berkoordinasi dengan kementerian kebudayaan dan PUPR pusat, sebelum melakukan revitalisasi. Tahap awal perbaikan dilakukan terhadap 9 rumah adat yang masih berdiri kokoh namun beberapa bagian rusak termakan usia.

Selanjutnya perbaikan lain segera dilakukan, sehingga saat dinobatkan sebagai kampung wisata atau obyek wisata unggulan di selatan Cianjur, keberadaan-nya sudah didukung dengan infrastruktur baik serta sarana dan prasarana penunjang layaknya kampung adat lain seperti Ciptagelar dan Baduy.

Ketika kampung adat yang selama ini tertutup dari kemajuan zaman dan teknologi akan dikembangkan menjadi destinasi wisata baru, seharusnya mendapatkan masukan dari warga kampung adat dan warga sekitar kampung adat, agar pengembangan dan target kunjungan wisata tidak membuat kelestarian alam terganggu.

Termasuk berbagai pembatasan dan larangan adat yang berlaku harus diterapkan bagi pengunjung yang akan datang ke kampung adat, sehingga target kunjungan wisatawan tidak merusak tatanan yang sudah ada dan dijaga secara sakral oleh warga kampung adat selama ini. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini