Innalillahi, Bayi Penderita Gizi Buruk di Cianjur Meninggal Dunia saat Jalani Perawatan

"Saya sempat barkata kepada bidan, dengan mengucapkan iklhas ketita bayi saya drop karena tidak punya uang," ujarnya.

Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 10 Agustus 2022 | 17:41 WIB
Innalillahi, Bayi Penderita Gizi Buruk di Cianjur Meninggal Dunia saat Jalani Perawatan
Ipah Masripah (23), ibu dari bayi yang meninggal akibat menderita gizi buruk. [Suara.com/Fauzi Noviandi]

SuaraBogor.id - Seorang bayi penderita gizi buruk asal Kampung Singareret RT 03/03, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur meninggal dunia saat menjalani perawatan di ICU RSUD Sayang Cianjur.

Bayi malang bernama Namira yang baru berusia tujuh bulan itu itu dinyatakan menderita gizi buruk karena beratnya hanya 4 kilogram. Selain itu debidrasi parah yang diderita bayi itu menjasi penyebab selain penyakit penyerta infeksi paru-paru.

Ipah Masripah (23) Ibu Namira mengatakan, dirinya sempat menolak desakan dari Puskesmas untuk segera membawa sang bayi ke rumah sakit karena tidak memiliki punya uang.

"Saya sempat barkata kepada bidan, dengan mengucapkan iklhas ketita bayi saya drop karena tidak punya uang, tapi bidan tetap maksa saya untuk membawa ke rumah sakit," katanya pada wartawan, Rabu (10/8/2022).

Baca Juga:Dikira Gatal Biasa, Ibu Hamil Ini Terkena Penyakit yang Berisiko Menyebabkan Bayi Lahir Mati

Selain itu, kata dia, dirinya dianjurkan untuk membuat Surat Keterangan Miskin (SKTM), setelah itu ia langsung membawa bayinya ke rumah sakit.

"Saat di rumah sakit, sempat stabil denyut jantungnya, namun kemudian dokter mengatakan nyawanya tak tertolong," ucapnya

Ipah menjelaskan, dirinya mendapat keterangan bayinya menderita gizi buruk dari orang-orang yang datang ke rumahnya.

"Saat lahir normal, bahkan berat badannya juga sama seperti bayi pada umumnya. Namun saya sempat membawa berobat ke klinik swasta dua kali saat masih ada uang," katanya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Kademangan Kecamatan Mande, Elis Hanny Windyalaras, mengatakan pihaknya sudah mengupayakan maksimal terkait kasus bayi gizi kurang tersebut.

Baca Juga:Rahasia Perut Rata dan Kencang Kim Kardashian: Prosedur Laser yang Menyakitkan

"Saya mendapat keterangan, bayi tersebut lahir kondisi baik, namun tanggal 28 Mei ketahuan gizi kurang, jadi kasusnya setiap gizi kurang setiap Minggu dipantau," katanya.

Elis menjelaskan, setelah sebulan dilakukan pemantauan dihasilkan gizinya meningkat. Namun karena hilang kontak, dan tidak pernah datang lagi ke Posyandu.

"Bayi yang ada riwayat gizi buruk sebelumnya disuruh datang ke bidan, ternyata kondisinya buruk lagi. Diagnosa bidan saat bayi drop terjadi sesak ada penarikan dinding dada, infeksi berat di paru paru, ada demam, diare, dan dehidrasi berat," ucapnya.

Kontributor : Fauzi Noviandi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak