Wujudkan Jabar Jadi Provinsi Digital, Desa di Gunung Putri Untuk Dukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan

Desa Digital Gunungputri merupakan Desa Digital ke-lima.

Andi Ahmad S
Rabu, 24 Agustus 2022 | 18:46 WIB
Wujudkan Jabar Jadi Provinsi Digital, Desa di Gunung Putri Untuk Dukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan
Anggota DPR RI Komisi XI Primus Yustisio hadir dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan [Ist]

SuaraBogor.id - Desa di Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ditunjuk menjadi pendukung gerakan nasional pengendalian inflasi pangan.

Acara yang dilaksanakan di Desa Gunung Putri tersebut sekaligus menerbitkan desa digitalisasi.

Acara yang dilakukan Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat berkolaborasi dengan Pemkab Bogor dan Netzme ini juga mendukung Jabar jadi provinsi digital.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Jeffri D. Putra mengatakan Bank Indonesia berkomitmen penuh untuk terus bersinergi dengan Pemerintah dalam upaya menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga:Begini Pengakuan Gadis Asal Cianjur yang Jadi Korban Percobaan Rudapaksa Kerabat Sendiri

Kebijakan moneter difokuskan untuk stabilitas (pro-stability), sementara 4 (empat) kebijakan lainnya, yakni makroprudensial, digitalisasi sistem pembayaran, pendalaman pasar uang, serta ekonomi-keuangan inklusif dan hijau terus diarahkan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional (pro-growth).

“Hingga saat ini, UMKM atau penjual yang menggunakan QRIS di Jawa Barat ini jumlahnya sekitar 23% di tingkat nasional atau sekitar 4,3 juta merchant, kemudian pengguna QRIS di Jawa Barat sendiri itu sekitar 5,5 juta pengguna atau 26% dari 24,1 juta pengguna nasional. Jadi semakin sering QRIS digunakan UMKM atau Merchant ini akan memudahkan perbankan menangkap profil UMKM, sehingga akan menambah credit point untuk mengajukan pembiayaan,” katanya kepada wartawan, Rabu (24/8/2022).

Bank Indonesia bersama Pemerintah Pusat dan Daerah, serta instansi terkait akan terus memperkuat sinergi Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk menjaga stabilitas harga dan meningkatkan ketahanan pangan nasional sehingga mendukung daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional.

Program ini nantinya mencakup fasilitas pengelolaan sampah, fasilitas pendukung ketahanan pangan, layanan payment point online banking, digitalisasi bank sampah, UMKM serta sarana prasarana desa.

Dalam pelaksanaan program ini, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat berkolaborasi dengan PT Netzme Kreasi Indonesia (Netzme) yang bergerak di bidang penyedia jasa solusi sistem pembayaran digital dalam implementasi program digitalisasi pada ekosistem desa, antara lain digitasilsasi 922 UMKM, digitasilsasi bank sampah di 23 RW Desa Gunungputri, serta sarana dan prasarana desa 1 masjid, 2 yayasan sosial dan 1 sekolah.

Baca Juga:Terungkap, Identitas Mayat Dalam Karung di Kali Ciliwung Ternyata Warga Bandung

CEO Netzme, Vicky G. Saputra mengatakan pihaknya sangat bangga dapat berkolaborasi dan mendukung upaya Bank Indonesia dan Pemkab Bogor dalam program digitalisasi pada ekosistem desa.

“Program Desa Digital QRIS Netzme merupakan salah satu bentuk dukungan untuk program 15 Juta Pengguna Baru QRIS dari Bank Indonesia. Selain itu, melalui program ini Netzme bertujuan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Salah satu caranya adalah dengan mengajak para petani, pelaku UMKM, warga hingga perangkat desa & BUMDes yang ada di desa tersebut untuk bertransaksi menggunakan QRIS,” tambah Vicky.

Desa Digital Gunungputri merupakan Desa Digital QRIS Netzme ke-lima. Desa digital QRIS Netzme lainnya adalah Desa Sukaraja (Ciamis), Desa Rambeanak (Magelang), Desa Tawangsari (Boyolali), Desa Jabung (Klaten).

Program unggulan BUMDES Gunungputri adalah Bank Sampah, melalui desa digital ini bank sampah telah terintegrasi ke sistem digital. Iuran yang didapat oleh warga dengan mengumpulkan sampah dibagikan melalui QRIS. Jadi melalui bank sampah ini memanfaatkan sistem QRIS Terminal Netzme (Digitalisasi Bank Sampah).

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Anggota DPR RI Komisi XI Primus Yustisio, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Jeffri D. Putra, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bogor Renaldy Yushab Fiansyah, CEO Netzme Vicky G. Saputra.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini