Prabowo Sebut Kemungkinan Berduet Dengan Puan Maharani, Posisi Cak Imin Terancam

Hal itu disampaikan Pengamat politik Ujang Komarudin.

Andi Ahmad S | Novian Ardiansyah
Minggu, 04 September 2022 | 16:36 WIB
Prabowo Sebut Kemungkinan Berduet Dengan Puan Maharani, Posisi Cak Imin Terancam
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar saat mengumumkan koalisi di SICC, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022). (Suara.com/Ria)

SuaraBogor.id - Posisi Cak Imin atau Muhaimin Iskandar nampaknya terancam, hal itu disebabkan Puan Maharani telah mengunjungi kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Kabupaten Bogor.

Apalagi, pada pertemuan tersebut, Prabowo Subianto sempat menyebutkan bahwa dirinya kemungkinan berduet di Pilpres 2024 dengan Puan Maharani. Ancaman itu tentu terlihat untuk Cak Imin,

Hal itu disampaikan Pengamat politik Ujang Komarudin. Ujang memandang koalisi Gerindra dan PKB tercipta bukan tanpa kesengajaan. Menurutnya koalisi itu merupakan perahu untuk mengantarkan masing-masing ketua umum menjadi kandidat di Pilpres 2024.

Gerindra yang memiliki suara lebih banyak dibanding PKB, tentu akan memasang Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Sementara Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon wakil presiden.

Baca Juga:Duet Prabowo-Puan Maharani di Pilpres 2024, Demi Kebaikan Bangsa Kenapa Tidak ?

Konfigurasi itu diprediksi tidak akan berjalan, kalau saja PDIP yang mengantongi suara terbanyak sebagai partai pemenang Pemilu di 2019 ikut bergabung.

“Jadi kalau di tengah jalan lalu PDIP masuk berkoalisi, bergabung maka suka tidak suka, senang tidak senang akan memperumit situasi, akan bercerai berai itu. Dan PKB pasti akan keluar, pasti tidak mau,” kata Ujang dihubungi, Jumat 2 September 2022

Ujang menjelaskan sejumlah faktor yang bisa menjadi dasar PKB memilih hengkang dari koalisi, andai PDIP bergabung. Satu di antaranya ialah posisi cawapres Cak Imin yang bisa terancam digantikan dengan kader dari PDIP.

Meski belum resmi mengusung siapa kadernya, PDIP kekinian cenderung mendorong Puan untuk dapat ikut di kontestasi Pilpres 2024. Dengan kehadiran PDIP di koalisi Gerinda-PKB, pamor Cak Imin disebut Ujang bisa kalah dengan Puan.

Faktor kedua, kata Ujang ialah suara PDIP yang lebih besar ketimbang PKB, bahkan Gerindra itu sendiri.

Baca Juga:Diajarkan Langsung oleh Prabowo, Puan Ngaku Tetap Kesulitan Menunggang Kuda Meski Sudah Tak Grogi

“Jadi juga akan merugikan PKB yang dianggap suaranya lebih kecil dibandingkan PDIP kan begitu, Bargaining-nya lebih kecil dibandingkan PDIP. Oleh karena itu ya Cak Imin mengatakan akan rumit akan complicated lah ya akan sulit akan sudah dan membuat koalisi itu tidak jadi,” kata Ujang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini