Satu-satunya Jembatan Rusak, Pelajar di Sukabumi Terpaksa Sebrangi Arus Sungai Cikenteh

Dengan hati-hati, para orang tua menggendong anaknya, terutama pelajar tingkat PAUD dan SD, menyeberangi Sungai Cikanteh.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 15 September 2022 | 11:49 WIB
Satu-satunya Jembatan Rusak, Pelajar di Sukabumi Terpaksa Sebrangi Arus Sungai Cikenteh
Sejumlah pelajar digendong orang tuanya melintasi Sungai Cikanteh, perbatasan Desa Ciemas dan Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Rabu (14/9/2022). [Sukabumiupdate.com/Istimewa]

SuaraBogor.id - Sejumlah pelajar di Kampung Cimalim, Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi terpaksa menyebrangi aliran air Sungai Cikanteh untuk menuju sekolah mereka di desa seberang.

Hal tersebut terpaksa dilakukan lantaran jenbatan gantung sepanjang 35 meter di atas Sungai Cikanteh merupakan akses para siswa menuju sekolahnya di desa seberang rusak.

Jembatan itu ruak akibat dihantam aliran Sungai Cikanteh saat hujan deras turun pada Senin (12/9/2022) malam lalu.

Penyangga jembatan tergerus air sehingga akses penghubung antar desa berlantai kayu ini rusak dan tidak bisa digunakan.

Baca Juga:Ibu Asal Sukabumi Minta Tolong Hotman Paris Tangani Kasus Dugaan Pemerkosaan Anaknya

Kepala Dusun Cimalim, Buhori, mengatakan ada sekitar 100-an pelajar tingkat PAUD hingga SMA asal Kampung Cimalim yang bersekolah di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, yang letaknya ada di seberang sungai. Mereka tak punya pilihan untuk tetap bisa menimba ilmu, selain menyeberangi Sungai Cikanteh, tanpa jembatan.

"Kurang lebih ada 100 pelajar warga Kampung Cimalim yang sekolahnya di wilayah Desa Ciwaru, mulai tingkat PAUD, MI, SD, SMP, dan SMA," kata Buhori, Rabu (14/9/2022).

Dengan hati-hati, para orang tua menggendong anaknya, terutama pelajar tingkat PAUD dan SD, menyeberangi Sungai Cikanteh. Berseragam lengkap dengan tas ransel di punggung, anak-anak itu tetap semangat berangkat ke sekolah, meski tak seperti biasanya. Mereka tak menjadikan rusaknya jembatan sebagai alasan meliburkan diri.

Buhori mengatakan, sebenarnya ada akses lain untuk menuju sekolah yakni jalan darat. Tetapi, akses sepanjang 1,5 kilometer ini dianggap terlalu jauh untuk ditempuh para pelajar yang akan berangkat ke sekolah. Terlebih, jalan alternatif ini pun kondisinya masih darurat, baru pengerasan yang belum tuntas, sehingga masih ada jalan tanah.

"Warga Cimalim kalau mau ke mana-mana, lewat jembatan itu. Di Kampung Cimalim ada 89 kepala keluarga dengan 327 jiwa dan dua ke-RT-an," ujar Buhori.

Baca Juga:Menolak Hubungan Intim, Pelajar Wanita Tewas di Mutilasi Pacar

Jembatan menggunakan tali sling yang dibangun pada 2016 lewat aspirasi warga ke anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Ujang Abdurohim Rochmi ini menjadi pilihan utama bagi warga Desa Ciemas dan Desa Ciwaru dalam berkativitas. Sebelum 2016, masyarakat di kedua desa menggunakan jembatan bambu untuk berkegiatan.

Pjs Kepala Desa Ciwaru Tantan Sumirat sudah mengecek jembatan ini pada Selasa kemarin, 13 September 2022.

Tantan turun ke lokasi mendampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, Ketua DPRD Yudha Sukmagara, anggota DPRD Ujang Abdurohim Rochmi, Camat Ciemas, dan UPTD Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jampangkulon.

"Itu akses dua warga Desa Ciemas dan Desa Ciwaru. Karena banyak warga Desa Ciwaru yang memiliki lahan pertanian di Kampung Cimalim. Desa Ciemas, maka akan dibangun secepatnya oleh pemda melalui Biaya Tidak Terduga (BTT)," kata Tantan.

Terpisah, Kepala UPTD PU Jampangkulon, Rudi AB, menyebut pihaknya akan membantu melakukan kajian teknis terkait kerusakan jembatan tersebut.

"Membantu kajian teknis kaitan dengan kerusakan jembatan tersebut. Kerusakan pada fondasi jembatan, lantai, dan sayap jembatan," ujar Rudi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak