Buntut Tragedi Kanjuruhan, Terhitung 2 Oktober Valentino Jebret Mundur dari Komentator Liga 1

"Saya menyampaikan pengunduran diri sebagai host dan komentator program BRI Liga 1 2022/2023 terhitung sejak 2 Oktober 2022."

Andi Ahmad S
Minggu, 02 Oktober 2022 | 23:59 WIB
Buntut Tragedi Kanjuruhan, Terhitung 2 Oktober Valentino Jebret Mundur dari Komentator Liga 1
Valentino Jebret (Youtube/Jebretmedia TV)

SuaraBogor.id - Buntut tragedi Kanjuruhan Malang yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia membuat sorotan media luar negeri. Bahkan,  Pembawa acara sekaligus komentator sepak bola Radot Valentino Jebret Simanjutak mundur dari komentator Liga 1.

Pengumuman tersebut disampaikan Valentino melalui pernyataan tertulis yang dia unggah dalam Instagram pribadinya, @radotvalent.

Ia mengaku sedih atas peristiwa yang telah memakan ratusan korban jiwa tersebut, yang membuat dia kehilangan hasrat untuk tetap berpartisipasi dalam Liga 1 2022/2023.

"Saya sebagai bagian insan sepak bola nasional merasa prihatin dan sedih yang mengakibatkan semangat/hasrat untuk berpartisipasi dalam program BRI Liga 1 2022/2023 sudah pada titik terendah dalam karier saya sebagai host dan komentator program sepak bola nasional," tulis Valentino dalam pernyataan tersebut.

Baca Juga:Satu Pakai Bahasa Madura dan Satunya Batak, Video Ngobrol Sudjiwo Tejo dan Valentino Jebret Bikin Ngakak

"Hilangnya semangat tersebut akan berdampak pada kontribusi saya yang tidak akan lagi memberikan hal yang maksimal seperti yang telah saya berikan sebelumnya," kata dia melanjutkan.

"Saya menyampaikan pengunduran diri sebagai host dan komentator program BRI Liga 1 2022/2023 terhitung sejak 2 Oktober 2022."

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan bermula saat sejumlah suporter tuan rumah merangsek masuk ke lapangan setelah tim kesayangannya kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya pada laga lanjutan Liga 1 Indonesia 2022/2023, Sabtu (1/10) malam.

Petugas pengaman melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Namun imbauan tersebut tidak digubris sehingga tim kepolisian pun pada akhirnya meluncurkan tembakan gas air mata.

Berdasarkan data dari pihak Kepolisian RI, hingga saat ini tercatat 125 orang meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut.

Baca Juga:Berperan Jadi Wasit di Vindes Sport Tepok Bulu, Ricky Subagja Dipuji Desta: Masih Ganteng Yaa

PSSI sudah membentuk tim investigasi peristiwa di Stadion Kanjuruhan yang dipimpin oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

Tak hanya itu, Kapolri Listyo Sigit Prabowo juga akan mendalami penerapan prosedur tetap terkait penggunaan gas air mata yang dilancarkan anggota Polri untuk membubarkan kericuhan di Stadion Kanjuruhan.

Proses tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran jelas terkait peristiwa yang menelan 125 korban jiwa tersebut, termasuk siapa yang harus bertanggung jawab atas kejadian itu. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak