Kepala Perpustakaan Nasional: Media Akan Ditinggal Kalau Tidak Mendidik

Local Media Summit 2022

Muhammad Yunus | Wakos Reza Gautama
Kamis, 27 Oktober 2022 | 16:54 WIB
Kepala Perpustakaan Nasional: Media Akan Ditinggal Kalau Tidak Mendidik
Acara Local Media Summit 2002 dihadiri ratusan media lokal yang ada di Indonesia. Agenda yang diinisiasi Suara.com dan International Media Support (IMS) ini digelar di Perpustakaan Nasional Jakarta pada Kamis (27/10/2022). [Suara.com/Chandra Iswinarno]

SuaraBogor.id - Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando mengatakan, Local Media Summit 2022 sangat berkait erat dengan kegiatan literasi.

“Media apa pun akan ditinggal kalau tidak mendidik,” ujarnya.

Karena itu menurutnya wartawan dalam menulis harus berbasi literatur dan perpustakaan adalah tempat yang tepat untuk dijadikan rujukan.

Menurut Syarif, Perpustakaan Nasional menyediakan tempat khusus bagi wartawan yang ingin mencari literatur untuk beritanya di lantai 24.

Baca Juga:Elon Musk Berkunjung dan Membawa Wastafel ke Kantor Twitter

“Kami sediakan data untuk dikelola, minta ini buku diantar pustakawan. Bacaan paling fundamental di dunia mana pun itu di media. Saya selalu mengatakan alangkah ruginya kita bangun pagi-pagi yang terjadi pembunuhan, penipuan. Terus kapan kita dididik baik-baik,” ujarnya.

Sementara itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengucapkan selamat atas pelaksanaan LMS 2022.

“Acara ini merupakan kegiatan yang dilaksankan Suara.com yang diisi beberapa kegiatan. Semoga bisa menumbuhkan semangat berkarya para CEO, pemilik media lokal,” kata Sandiaga.

Wakil Ketua Dewan Pers Agung Darmajaya mengatakan, era media digital saat ini membuat jumlah media yang menyajikan bertambah.

“Tapi kadang kita lupa media tumbuh berkembang banyak, tapi jadi sampah,” ujarnya, saat Local Media Summit (LMS) 2022 di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, 27-28 Oktober 2022.

Baca Juga:Dewan Pers: Jumlah Media Bertambah, Tapi Sampah!

Menurut Agung yang perlu dipikirkan saat ini adalah bagaimana keberlangsungan media. Di tengah kompetisi semakin ketat, kata Agung, pemilik media butuh kreativitas, dan inovasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini