Masyarakat Dibiarkan Menjerit Gegara Harga Gas Elpiji 3 Kilogram Naik Jadi Rp24 Ribu, Dewan Bekingi Hiswana Migas?

Padahal, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan sudah melakukan revisi soal pembatalan kenaikan harga gas elpiji 3 kilogram, melalui SK Bupati Bogor Nomor 541.11/335/Kpts/Per-UU/2022.

Andi Ahmad S
Kamis, 17 November 2022 | 15:30 WIB
Masyarakat Dibiarkan Menjerit Gegara Harga Gas Elpiji 3 Kilogram Naik Jadi Rp24 Ribu, Dewan Bekingi Hiswana Migas?
Ilustrasi foto gas elpiji ukuran tiga kilogram atau gas melon. [ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/af/nz]

SuaraBogor.id - Masyarakat Kabupaten Bogor, Jawa Barat saat ini tengah menjerit akibat harga gas elpiji ukuran 3 kilogram mengalami kenaikan hingga Rp24 ribu.

Padahal, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan sudah melakukan revisi soal pembatalan kenaikan harga gas elpiji 3 kilogram, melalui SK Bupati Bogor Nomor 541.11/335/Kpts/Per-UU/2022.

Nyatanya, hal tersebut tidak memiliki dampak apapun terhadap penjualan gas elpiji 3 kg di Kabupaten Bogor.

Pasalnya, berdasarkan data yang didapat Suara.com, sebelumnya Politisi Gerindra tersebut sudah menandatangani surat keputusan bupati (Kebup) soal kenaikan harga gas elpiji 3 kg pada 16 Agustus 2022 lalu.

Baca Juga:Pedagang Kecil di Bogor Menjerit Beli Gas Elpiji 3 Kg Rp23 Ribu, Padahal Kebup Sudah Direvisi

Tapi, entah kenapa, Iwan Setiawan kembali melakukan revisi soal kenaikan harga gas elpiji 3 kg di Kabupaten Bogor tersebut.

SK Bupati Bogor Nomor 541.11/335/Kpts/Per-UU/2022 soal revisi kenaikan harga itu ditandatangani oleh Iwan pada 9 November 2022.

Publik saat ini dibuat bertanya-tanya soal keputusan Iwan Setiawan yang saat ini menjadi Plt Bupati Bogor menggantikan Ade Yasin akibat tersandung kasus korupsi.

Salah satu warga Ciampea, Abah (56) mengatakan, bahwa harga gas elpiji 3 kg hingga saat ini masih di angka Rp 23-24 ribu. Padahal SK Bupati Bogor Nomor 541.11/335/Kpts/Per-UU/2022 soal revisi kenaikan harga sudah ditandatangani.

"Saya beli itu ke warung harganya Rp 23-24 ribu. Saya juga tidak tahu itu harga tetap bertahan dan tidak ada penurunan sesuai SK Bupati Bogor," katanya, Rabu (17/11/2022).

Baca Juga:Fakta Baru Kasus Pria Yang Meninggal Hidup Kembali, Warga Bogor Pasti Kaget Dengar Keterangan dari Polisi

Bahkan, dirinya menduga harga yang sebelumnya sudah dinaikkan oleh Plt akan tetap bertahan, meski sudah ada revisi soal penurunan.

"Udah mah BBM naik, ini lagi gas elpiji malah naik, apa beralih ke kayu bakar aja?, saya sih yakin ini akan bertahan terus harganya, meski sudah ada surat revisi itu (Penurunan Harga)," jelasnya.

Salah satu penjual gas Elpiji di Cibinong Hardi mengatakan, meski sudah ada surat revisi, harga tetap naik dan tidak mengalami penurunan.

"Iya udah naik, sekarang jualnya Rp 24 ribu, dari kemarenan naiknya, udah semingguan kayanya,” ujar Hardi kepada wartawan.

Ia mengaku tidak tahu pasti alasan kenaikan harga gas elpiji tersebut. “Engga tau kenapa, tiba-tiba naik ngga kaya biasanya,” imbuhnya.

Kenaikan harga tabung gas LPG diakui juga oleh satu pemilik pangkalan gas LPG 3 kg di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Menurut pedagang yang minta dirahasiakan namanya ini, harga Gas 'Melon' sudah terlanjur naik dan sulit dikembalikan ke harga awal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini