"Saya beli di agen Rp16.000, saya jual Rp18.000 ke masyarakat di bawah HET Rp18.686 yang ada di SK Bupati," kata dia, Rabu (16/11/2022).
Dia mengaku sudah tahu adanya Kebup penurunan HET yang dikeluarkan oleh Pemkab Bogor. Namun, dirinya tidak terpatok pada Kebup itu lantaran HET yang ia tetapkan berdasarkan harga yang ia beli di agen.
"Ya meskipun tahu kabar itu, tapi kita beli di agen dengan harga segitu, belum ada penurunan," ungkapnya.
Sementara itu, sebelumnya Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan memastikan belum ada kenaikan harga gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Bogor hingga saat ini.
Baca Juga:Pedagang Kecil di Bogor Menjerit Beli Gas Elpiji 3 Kg Rp23 Ribu, Padahal Kebup Sudah Direvisi

Bahkan kata pihaknya saat ini masih mengkaji usulan kenaikan yang disampaikan Hiswana Migas.
"Belum (ditandatangani usulan kenaikan gas elpiji), kemarin kami ada koreksi, dan hasil koordinasi dan komunikasi dengan semua, kembali kepada harga awal," katanya, kepada wartawan, Selasa (9/11/2022).
Menurutnya, ia telah disodorkan soal usulan kenaikan harga elpiji 3 kilogram sejak sekitar sebulan lalu.
Namun, dirinya tak lantas menandatangani karena dirasa informasi yang disampaikan ke dirinya tidak utuh dan terkesan tergesa-gesa karena tanpa ada pembicaraan terlebih dulu.
"Buat saya ini perlu dikaji lebih dalam, masa saya disodorkan tanpa ada pembahasan terlebih dulu. Pada prinsipnya kami juga tidak ingin memberatkan masyarakat. Makanya usulan itu kami ingin revisi agar harga tetap, tidak berubah. Warga juga jangan panik dulu," pesannya.
Selain itu, Iwan mengaku Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan Pemerintah Daerah untuk menjaga dan menurunkan inflasi di daerah.
Iwan menilai, kenaikan harga gas elpiji bisa berpengaruh pada kenaikan inflasi. Untuk itu, ia berkeinginan agar tidak ada kenaikan dalam waktu dekat ini.
"Apalagi saya ada instruksi dari Presiden untuk menjaga dan menurunkan inflasi Dengan naiknya gas itu sama dengan menaikan inflasi, jadi kami ada arahan, inflasi ditahan dan dijaga. Makanya kami tidak akan menaikan gas dulu, ini perlu dipelajari dulu," ungkapnya.
Iwan tak memungkiri di media sosial ramai narasi soal kenaikan gas elpiji yang sudah disetujui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Yang jelas, ia menegaskan hingga saat ini Pemkab Bogor belum memutuskan kenaikan gas elpiji.
"Dari kami belum ada keputusan. Mungkin nanti tidak akan ada kenaikan karena revisi, yang kemarin paling ramai di media sosial bahwa Kabupaten Bogor menaikan itu terkoreksi dan direvisi," tandasnya.
Bahkan, muncul isu adanya mafia migas di Kabupaten Bogor.
Baru-baru ini juga Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Kabupaten Bogor, Jawa Barat meminta aparat penegak hukum melakukan penyelidikan kasus dugaan mafia migas di Bumi Tegar Beriman.