Ada KLB 18 Kasus Campak di Wilayah Tenjo Bogor, Ini Kata Dinkes

Padahal, menurutnya untuk membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity dari serangan campak yang bersumber dari virus, idealnya imunisasi masing-masing wilayah mencapai ang

Andi Ahmad S
Kamis, 26 Januari 2023 | 23:00 WIB
Ada KLB 18 Kasus Campak di Wilayah Tenjo Bogor, Ini Kata Dinkes
Ilustrasi Kasus Campak. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

SuaraBogor.id - Sebanyak 18 kasus campak di wilayah Tenjo merupakan kejadian luar biasa (KLB) di Kabupaten Bogor, karena tidak mencapai target imunisasi di tahun 2022.

"Di Tenjo masih di bawah 95 persen cakupan imunisasinya. Sekitar 83 persen capaiannya," kata Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor, dr Agus Fauzi.

Padahal, menurutnya untuk membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity dari serangan campak yang bersumber dari virus, idealnya imunisasi masing-masing wilayah mencapai angka 95 persen.

Dr Agus menjelaskan bahwa tak tercapainya target imunisasi di wilayah Tenjo bukan tanpa alasan, melainkan karena saat itu seluruh tenaga kesehatan disibukkan dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

Baca Juga:Ferry Irawan Ancam Bongkar Aib Venna Melinda, Hotman Paris Balas Serang: Buktikan, Kalau Bohong Langsung Lapor Polisi

"Kita kemarin fokus pandemi, jadi hampir secara keseluruhan terjadi penurunan angka imunisasi dasar, termasuk campak," jelas dr Agus.

Ia menjelaskan bahwa KLB 18 kasus campak di wilayah Tenjo, Kabupaten Bogor itu terjadi pada bulan Juli 2022, dan saat ini sudah selesai.

Dinkes Kabupaten Bogor, kata dia, awalnya menerima informasi mengenai adanya empat kasus campak di wilayah Tenjo. Kemudian, pihaknya langsung menerjunkan tim surveilans mengingat penyakit tersebut dapat menular sangat cepat.

Hasil kroscek lapangan, kata dr Agus, Dinkes Kabupaten Bogor menemukan 18 kasus terkonfirmasi campak di satu lingkungan yang sama. Saat itu pula pihaknya menetapkan status KLB dan bersurat kepada Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor.

"Kami laporkan pada Juli 2022, di surat yang kami layangkan ke Pak Plt Bupati. Kasus yang sifatnya potensi KLB kita bersurat ke Plt Bupati," papar dr Agus.

Baca Juga:Ditanya Soal Ancaman Ferry Irawan Bongkar Aib di Bogor, Athalla Naufal Sebut Nama Shannon Wong

Menurutnya, beberapa upaya yang dilakukan kepada 18 penderita campak yaitu berupa penanganan melalui puskesmas setempat, dan satu di antaranya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang.

"Tidak ada satupun kasus kematian. Kemudian kami juga melakukan upaya terkait dengan penatalaksanaan, karena campak bisa dicegah dengan imunisasi," tuturnya.

Saat itu, kata dr Agus, Dinkes Kabupaten Bogor langsung menggelar imunisasi massal berbarengan dengan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).

"Semua tanpa melihat status vaksin, kita imunisasi masal campak, yang digabungkan kegiatannya dengan BIAN. Mau campak atau belum, kita imunisasi," ujar dr Agus.

Sementara, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor, Adang Mulyana menyebutkan bahwa status KLB di Tenjo berakhir dalam 10 hari sejak ditemukannya 18 kasus campak.

"(KLB) kita lakukan dua kali masa inkubasi. Setelah 20 hari kita pantau tidak ada kasus tambahan, jadi KLB-nya sudah selesai saat itu," kata Adang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini