Sandiaga Uno dan AHY Masih di Bawah, Ridwan Kamil Punya Elektabilitas Tertinggi Sebagai Cawapres

Dalam survei yang dilaksanakan pada Februari dan Maret 2023 tersebut, RK dinilai paling pantas menjadi cawapres. Dia unggul dalam survei dengan simulasi 18 nama

Andi Ahmad S
Senin, 27 Maret 2023 | 12:07 WIB
Sandiaga Uno dan AHY Masih di Bawah, Ridwan Kamil Punya Elektabilitas Tertinggi Sebagai Cawapres
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. [Antara]

SuaraBogor.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mempunyai elektabilitas tertinggi sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Nama Ridwan Kamil masih tertinggi dibandingkan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sandiaga Uno.

"Ridwan Kamil (RK) peringkat pertama. Tapi, selisihnya tidak terlalu jauh dibanding Sandi, AHY, dan Mas Erick,” ucap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, mengutip dari Antara.

Meski ada penurunan elektabilitas, hasil survei yang dibuka kepada publik pada 26 Maret 2023 itu menunjukkan bahwa elektabilitas Kang RK sebagai Cawapres masih lebih tinggi dari kandidat lainnya.

Baca Juga:Jadwal Buka Puasa Bogor Lengkap dengan Bacaan Doanya, Hari Ini Jumat 24 Maret 2023

Dalam survei yang dilaksanakan pada Februari dan Maret 2023 tersebut, RK dinilai paling pantas menjadi cawapres. Dia unggul dalam survei dengan simulasi 18 nama, simulasi 8 nama maupun simulasi 5 nama.

Pada ketiga simulasi itu, elektabilitas RK selalu berada di atas 20 persen. Unggul dari nama-nama lain, seperti Sandiaga Salahuddin Uno, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Erick Thohir yang elektabilitasnya masih di bawah 20 persen.

Pada simulasi lima nama cawapres, responden yang memilih RK sebagai cawapres juga yang tertinggi.

Rinciannya adalah 22 persen responden menilai RK paling pantas jadi cawapres, 17,6 persen memilih Erick Thohir, 17,2 persen memilih AHY, dan 16,3 persen memilih Sandi Uno.

Jajak pendapat Indikator kali ini dilakukan dalam dua periode. Survei dilakukan pada periode Februari dan Maret 2023. Pada periode pertama, survei dilakukan pada 9-16 Februari 2023 dengan 1.220 responden. Periode kedua, jajak pendapat berlangsung pada 12-18 Maret 2023 dengan menempatkan 800 responden.

Baca Juga:Polda Metro Ungkap Penyelundupan Pakaian Bekas di Wilayah Bogor

Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini