SuaraBogor.id - Kesediaan Gibran Raka Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, menjadi calon wakil presiden dari capres Prabowo Subianto, dianggap sebagai berkah tersendiri bagi kubu Anies-Muhaimin.
Salah satu warga Kota Depok, Roy Pangharapan, dengan ditetapkannya Gibran sebagai wakil presiden malah dianggap akan menimbulkan antipati yang meluas dari publik Indonesia.
Alasannya masyarakat Indonesia sudah tahu kalau kubu Prabowo dan kubu Ganjar merupakan kubu yang sama. Tidak akan ada perubahan pada nasib rakyat. Kedua pasang capres pilihannya hanya mempertahankan situasi sambil mengambil keuntungan di atas penderitaan rakyat.
“Tentu rakyat menginginkan perubahan mendasar atas nasibnya dan tidak menginginkan kekuasaan masa depan kembali menindas dan menghisap. Untuk itu pilihannya hanya Anies-Muhaimin tentunya, bukan yang lainya,” tegas Roy Pangharapan.
Baca Juga:Nyolong Kampanye Prabowo Saat Manggung di Markas TNI, Ahmad Dhani Minta Maaf
Sementara warga Kecamatan Cinere, Depok, Dalma Suci mengaku Gibran terlalu muda dan miskin pengalaman jika harus di tetapkan sebagai calon wakil presiden. Dengan kondisi Prabowo yang semakin sepuh menurutnya peran wakil presiden sangat dibutuhkan.
"Kalau presiden sakit atau berhalangan mau tidak mau harus digantikan wakil presiden. Nah dengan pengalaman Gibran, bagaimana dia nanti berbicara dengan para pemimpin dunia," kata Dalma.
Sementara warga Cilodong, Depok, Sarmidi mengaku mendukung Gibran sebagai pendamping Prabowo. Sebagai putra Presiden Jokowi, diharapkan Gibran akan meneruskan gaya kepemimpinan Jokowi yang dianggap merakyat.
Apalagi, sosok pemimpin muda akan menjadi simpati anak muda, juga menjadi nilai positif untuk perkembangan bangsa dalam perspektif anak muda.
"Kita butuh pemimpin muda, yang segar. Mungkin gabungan antara golongan tua yang diwakilkan oleh Prabowo, dan golongan muda oleh Gibran akan membawa perubahan besar di Indonesia," tukas Sarmidi.
Baca Juga:Gibran Keciduk Pakai Jam Tangan Rolex Ratusan Juta Saat Deklarasi, Berapa Sih Kekayaanya?
Kontributor: Rubiakto