SuaraBogor.id - Hari ini Selasa (21/11/2023) tepat dimana peristiwa bencana alam gempa Cianjur, Jawa Barat. Ternyata, hingga saat ini masih ada warga yang tinggal di tenda darurat.
Maman (65) adalah salah satu penyintas dari gempa bumi dahsyat yang mengguncang Kabupaten Cianjur setahun yang lalu masih tinggal di tenda darurat.
Sejak Maret, Maman dan istrinya menempati tenda darurat yang didirikan di lahan bekas bangunan PAUD di tepi Jalan Raya Cugenang, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.
“Empat bulan di sana lalu pindah ke sini sampai sekarang,” ujar Maman, katanya, dikutip dari Cianjur Today -jaringan Suara.com.
Baca Juga:Longsor di Batutulis Bogor, Petugas Langsung Alihkan Arus Lalin
Maman terpaksa menjalani kehidupannya dalam kondisi darurat, karena rumahnya hilang tertimbun longsor.
“Hilang tertimbun berikut isi-isinya, yang tersisa waktu itu, ya cuma pakaian di badan,” ungkap Maman.
Namun, Maman bersyukur masih diberikan keselamatan, bersama seluruh anggota keluarganya.
“Saya dan keluarga sempat tertimbun, tapi bisa keluar dan menyelamatkan diri, alhamdulillah,” kata Maman.
Tinggal di tenda selama setahun bukanlah tanpa risiko. Maman sudah tiga kali jatuh sakit dan harus berobat ke puskesmas terdekat.
Baca Juga:Heboh di Cianjur Dana Donasi Gempa Diduga Digelapkan, Warga Mulai Jengah
“Batuk, radang, demam, macam-macam lah,” ucap dia.
Saat ini, Maman ditemani istrinya dan anak-anaknya, serta puluhan warga lain yang bernasib sama.
“Katanya saya dapat hunian relokasi di tahap tiga di Babakan Karet. Anak saya suka ke sana lihat perkembangannya, semoga bisa secepatnya pindah,” imbuh Maman.
Selain Maman, sejumlah penyintas lainnya juga masih tinggal di tenda dan hunian darurat, seperti di Kampung Barukaso, Desa Sukamulya, Cugenang.
Beberapa di antaranya adalah Edah (72), Selvi (30), dan Mastufah (36).
Mereka masih tinggal bersama keluarganya sembari menunggu pembangunan rumah mereka selesai.
“Rencananya hari ini mau mulai angkut-angkut barang, mau pindahan, tapi bukan ke rumah, mau ke habitat,” kata Edah.